TOLONGNYA SHAF NYA DI REBONDING!
Ajengan Rijaluddin, atau biasa disapa Ajengan (Kiyai) Jalu, suatu saat kebetulan ketemu tetangganya di kota kabupaten. Tetangganya itu bernama Fulanah. Dulu, Fulanah sering turut mengaji bersama teman-temannya di majelis ta’lim ajengan Jalu, di kampung Hanjuang.
Sekarang, setelah pindah di kota kabupaten, Fulanah lepas
kerudung kena pengaruh lingkungan. Meski rada malu-malu, ia mengucap salam
pada ajengan Jalu, seraya bertanya
tentang kabar beliau. Ajengan pun balik bertanya:
“Dari mana atau mau kemana, Fulanah?” tanya Ajengan Jalu.
“Dari salon, habis di-rebonding, Pak Ajengan,” jawabnya
sambil menunduk. Sementara jarinya mengelus-elus rambut lurusnya yang terurai
sambil sedikit menahan malu karena telah lepas jilbab.
“Rebonding itu apa maksudnya?” tanya ajengan seraya kulit
dahinya berkerut hampir saja melipat. Maklum, kiyai sejati kerjanya ngaji tak
ada waktu unuk lihat TV.
“Rebonding itu rambutnya dilurusin, Pak Ajengan, seperti ini,” jawabnya sambil menggerakkan kepalanya, sehingga rambutnya terlempar, seperti di iklan shampo di TV.
“Oooh,” Ajengan manggut-manggut. Rupanya Ajengan baru tahu
kalau dilurusin itu bahasa kerennya di REBONDING.