Selasa, 29 Juni 2021

Kumpulan Teks Pildacil Buat Lomba Dan Imtihan

Kumpulan Teks Pildacil Buat Lomba Dan Imtihan


Santri Semesta - Pidato Pildacil sudah lumrah di berbagai desa atau madrasah kecil, Jadi kami buatkan untuk anda yang belum tau membuat pidato untuk anak usia dini agar bisa di pakai ketika lomba, imtihan, tampilan, DLL, Berikut Pidatonya :

Pidato Berbakti Kepada Orang Tua

Assalamualaikum wr wb

”allhamdulillah hirobbil alamin,

wabihi nasta’in wa ala umurid dunya waddin,

washola tuwasalamu ala asrofil anbiya’i wal mursalin,

sayyidina muhammadin,

wa ala alihi wa sohbihi wasallim, 

amma ba’du.”

 

Yang saya hormati pengasuh Madrsah Bahrul Ulum Pangloros yaitu R. KH. Muhammad Hafidz Munnah sami’na wa atho’na

Yang saya hormati Segenap Dewan Juri Asatidz Wal Asatidzah yang tidak bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya

Juga yang saya hormati Teman-teman sekalian yang saya sayangi dan cintai

 

Segala puji kehadirat illahi robbi, yg telah memberi tanpa henti, kini telah terbukti, gaya hidup semakin bergengsi, pakaian rapi berdasi, rumah mewah berpagar besi,didepanya mobil mersi,perabotan meja dan kursi,ditambah HP dan TV, makanan keju dan roti, ini anugrah yg patut kita syukuri

Solawat salam kita sanjungkan kepada rosulullah, juru selamat dunia akhirat, beliau pembimbing umat, sekarang persaiangan semakin ketat, harga sembako semakin meningkat, disana sini banyak orang maksiat, ini bertanda kiamat sudah dekat [nauzubillahi mindalik].

Dewan juri yg saya hormati teman-teman seperjuangan yg budiman tema bahasan kali ini adalah menyayangi orang tua. hadirin kita diharuskan saling menyayangi diantaranya sayang ibu sayang ayah,sayang teman,sayang adik kakak,pokoknya sayang semuanya. kalo kita ingin disayang ibu, ingin di sayang ayah kita juga harus menyayangi mereka berdua caranya menaati perintahnya terutama rajin belajar agar kita bisa masuk surga.

   Hadirin rohimakumullah

Orang tua kita terutama ibu sangat besar jasanya beliau yg telah mengandung sembilan bulan lamanya,melahirkan,mengurus dengan penuh kesabaran hingga kita seusia ini.

Allah Subahanahu wa ta ala melarang keras manusia berbuat tidak baik kepada orang tua.

 

Allah Subahanahu wa ta ala berfirman dalam al quran Yang artinya:

“Maka sekali kali janganlah engkau mengatakan kepada kedua orang tuamu perkataan (ah) dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yg baik.”

   Ini menandakan bahwa kita harus sayang kepada kedua orang tua kita

Bahkan nabi muhammad saw bersabda

Yang artinya

Keridoan allah terletak pada keridoan orang tua kita

Sayang orang tua banyak caranya....

Membantu ibu memasak....boleh

Membantu cuci piring ....boleh juga

Dan yang penting, kita patuh dan selalu berdoa untuk mereka.

Sudah hafal ya doa untuk ayah dan ibu ? Yu kita sama-sama berdoa....

رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Mudah-mudahan kita menjadi waladun solihun. Aamin ya Robbal ‘Alamin

Akhir kata, kalau ada piring yang pecah jangan disimpan di dalan peti, kalau ada kata-kata saya yang salah, jangan disimpan di dalam hati. Burung Irian burung Cenderawasih, cukup sekian terima kasih....

Undzur ma qoola, walaa tandzur man qola...

Tsummas salamu’alaikum wr. wb.

Pidato Keutamaan Menuntut Ilmu

Assalamualaikum wr wb

”allhamdulillah hirobbil alamin,

wabihi nasta’in wa ala umurid dunya waddin,

washola tuwasalamu ala asrofil anbiya’i wal mursalin,

sayyidina muhammadin,

wa ala alihi wa sohbihi wasallim, 

amma ba’du.”

Yang saya hormati pengasuh Madrsah Bahrul Ulum Pangloros yaitu R. KH. Muhammad Hafidz Munnah sami’na wa atho’na

Yang saya hormati Segenap Dewan Juri Asatidz Wal Asatidzah yang tidak bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya

Juga yang saya hormati Teman-teman sekalian yang saya sayangi dan cintai

Puja serta Puji kita panjatkan ke haditar Ilahi Robbi,,, Sholawat Serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda Alam ya’ni Habibana Wanabiyya Muhammad SAW

 

Hadirin rohimakumulloh

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Keutamaan Mnecari Ilmu,,

Ilmu adalah sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan ilmu manusia bisa menjalani hidup sesuai dengan harapan. Karena itulah menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Muslim hingga ajal menjemput.

Sebagaimana dikatakan Imam Ahmad Bin Hambal “Manusia sangat berhajat pada ilmu lebih daripada hajat mereka pada makanan dan minuman”

Firman Allah SWT daam Alquran:

Yarfaillahulladzina Amanu Minkum Walladzina Utul Ilma Darojat (Qur’an Al mujadalah 11)

Artinya: Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan (iImu) beberapa derajat Berikut Keutamaan Ilmu Dan Pentingnya menuntut Ilmu:

1.           Menuntut Ilmu Wajib Bagi Setiap Muslim

Nabi Muhammad SAW bersabda : Tholabul Ilmi Faridlotun ‘Ala Kulli Muslimin Wamuslimatin HR.

Ibnu Majah, Baihaqi, dll

Tholabul Ilmi Faridotun Ala Kulli Muslimin Wa muslimat

(Menutut Ilmu Wajib atas semua muslim dan muslimah) Kewajiban menuntut ilmu dalam hadits ini adalah ilmu agama, ilmu yang akan menuntun setiap orang muslim pada kehidupan yang hakiki

2.           Menuntut Ilmu Sampai Kenegeri Yang Jauh

Dalam hadits ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri yang jauh sekalipun yaitu China.

“Uthlubul ilma Wa lau Bisshin” artinya “Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.”

Namun Hadits ini banyak berselisih pendapat mengenai keshohehannya bahkan ada yang berpendapat bahwa hadits ini dianggap bathil mengingat china tidak menunjukkan kemuliaan, jadi kalaupun hadits ini shoheh tidak dimaksudkan sama sekali dalam hadits ini mengenai keutamaan negeri China melainkan jauhnya.

3.           Menuntut Ilmu Sampai Liang Lahat

“uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi” artainya  “Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”

4.           Mencari Ilmu Untuk  Dunia Dan Akhirat

Dibawah ini juga dianggap sebagai hadits lemah atau tidak ada asalnya dan ada yang mengatakan bahwa ini ucapan Imam asy-Syaf’i bukan ucapan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam.

“Barang siapa yang menghendaki dunia maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki akhirat maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki dunia dan akhirat maka hendaknya dia berilmu.”

Hadits atau lafadz diatas di atas seringkali kita dengar dari para muballigh (penceramah) yang membahas tentang pentingnya ilmu

Akhirnya Hanya itu yang dapat saya sampaikan  mohon  akan kekurangan dan kekhilafannnya,

“khud ma Shofa wada’ma kadar”

Tsummas salamu’alaikum wr. wb.


Perbedaan Santri Sekarang Dan Santri Dulu

عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين و الصلاة والسلام على نبينا وحبيبنا وشفيعنا ومولنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين أما بعد.

Yang kami muliakan para alim ulama, para Kyai, bunyai, gus-gus, ustadz-utadz serta keluarga madrasah bahrul ulum ….. Dan juga kepada para juri juri, yang sangat saya muliakan

Pertama-tama dan yang paling utama sebelum yang kedua, marilah kita ucapkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi nikmat kepada kita semua berupa kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kita dapat berkumpul pada Lailatul muhadasah ini.

Kedua kalinya tak  shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan alam, seorang pahlawan, seorang proklamator  yakni Nabi  Muhammad Saw. Berkat beliaulah kita dapat hidup tenang tanpa perang, hidup dan rukun.

Para hadirin yang dirahmati Allah SWT

Hari ini kita sudah sama-sama tahu bahwa hidup sekarang berbeda dengan kehidupan di zaman dulu. Kalau dulu ceritanya, orang mau nonton TV saja susahnya minta ampun, sekarang TV malah dapat kita tonton di kamar mandi. Ia kan? Yang bilang ia berarti pengalaman. Allahumma sholli ala Muhammad.

Sekarang sudah eranya revolusi industri khususnya industri teknologi. Santri Millennial sekarang bila kangen pada kekasihnya sudah tidak seperti dulu. Kalau ceritanya santri dulu bila kangen kepada kekasihnya, dia nulis surat, kertasnya warna ping, tulisannya warna ungu, “Dik sudah lama kita tidak jumpa, karena jarak antara engkau dan aku terlampau jarak dan waktu, aku di desa engkau di kota. Tapi yakinlah kalau kau tetap satu-satunya wanita yang mampu mengisi relung hatiku. Itu kata-kata santri zaman dulu bila rindu kepada kekasihnya. Kemudian dikirim lewat Pak Pos yang harus menunggu balasan berminggu, itu pun kalau dibalas. Jadi rindu zaman dulu itu berat.

Beda dengan santri zaman sekarang. Ketika sudah rindu tinggal selfie kirim lewat watsapp beri tanda emoji “emah.. emah…emah”, selesai. Kata-katanya pun beda, “dik, bapakmu sipir penjara ya, pantesan kamu memenjarakan aku di hatimu”. Allahumma Sholli ala Muhammad.

Hadirin yang dirahmati Allah

Kalau santri dulu ditanya tentang cita-cita, “kamu cita-tanya jadi apa, dijawab, PNS, Polisi, Tentara, dan sebagainya”. Kalau santri zaman sekarang sudah beda, bila ditanya tentang cita-cita, “cita-citamu ingin jadi apa, dijawab, youtubers, editing, programer dan sejenisnya”. Kok beda ya karena jamannya sudah beda. Orang dulu tidak mengenal Ojol sekarang sudah biasa kemana-kemana naik ojek online. Makanya kita sebagai generasi millennial jangan ketinggalan untuk segera belajar apa yang dibutuhkan orang sekarang. Dan ini sesui dengan apa yang diterangkan dalam kitab taklimulmutaalim:

وينبغي لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه في أمر دينه في الحال، ثم ما يحتاج إليه في المآل

Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah belajar sesuatu yang dianggap paling baik serta dibutuhkan dalam kehidupan agamanya hari ini, kemudian pelajari juga tentang apa-apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Allahumma sholli ala Muhammad

Makanya tak jarang kita jumpai di internet, tentang kata-kata rayuan cinta tapi menggunakan ilmu tajwid, contohnya:

“Sesudah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qolqolah Kubro bergetar dengan dahsyat.” Itu contoh saja, jadi kalian buat sendirilah banyak di media sosial dan website.

Allahumma Sholli ala Muhammad

Terakhir, saya punya pantun:

Orang dahulu hidup di goa

Sementara Biawak hidup dalam rawa

Ikuti perintah orang tua

Setiap selesai sholat jangan lupa doakan mereka

Semoga apa yang kami tuliskan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Kalau ada yang salah tolong jangan dicerca silahkan komentari di bawah saja. Akhiron

والله الموفق الى اقوام الطريق ثم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Hari Santri Nasional

Para hadirin yang dimuliakan Allah..

Betapa Besar Bangsa ini dan betapa kaya alam Indonesia yang tercinta ini, dengan demikian pentingnya menjaga kedaulatan NKRI merupakan sebuah kewajiban bagi kita semua, seperti yang dicontohkan para Ulama kita terdahulu yakni K.H Hasyim As'ari pendiri Nahdlatul Ulama, dimana kala itu berkata “membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap orang”. hingga ungkapan tersebut dijadikan sebuah resolusi Jihad NU tanggal 22 Oktober 1945.

Menjaga Tanah Air hukumnya wajib, kala itu penjajah kembali datang dan merebut kembali Indonesia, para santri yang dipimpini para Ulama menghalangi hal itu, hingga terjadi pertempuran selama tiga hari berturut-turut yakni tanggal 27 s/d 29 Oktober, yang menewaskan ribuan penjajah dari Inggris bahkan pimpinan Jenderal mereka pun mati dalam pertempuran tersebut. dalam peperangan melawan para penjajah santri menjadi garda depan membela tanah air Indonesia, pertempuran berlangsung di Surabaya, dan hingga pada tanggal 10 November dinamakan hari Pahlawan Nasional, Santri dan arek-arek suroboyo berani dan mengorbankan jiwa dan raganya untuk tanah air, dibantu berbagai elemen lapisan masyarakat yang datang dari berbagai penjuru tanah air, bukan main pengorbanan bangsa saat itu, dan semua kejadian itu tidak lepas dari perjuangan Ulama, dan para santri. Santri yang dengan kesadaran nasionalisme dan kecintaannya kepada tanah air membuktikan sebuah perlawanan kepada penjajah walaupun hanya dengan bersenjatakan tradisional dengan bambu runcing sedangkan para penjajah menggunakan peluru serta meriam. namun penjajah tidak mampu menembus lapisan santri, masyarakat yang melawan pada saat itu.

Para Hadirin yang saya hormati.

Pemerintah Indonesia rupanya mengakui jasa para santri, hingga dijadikanlah tanggal 22 Oktober sebagai hari santri Nasional dan saat ini tiap-tiap pondok pesantren ramai merayakan hari tersebut sebagai hari yang sangat bersejarah, meskipun pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober merupakan Hari santri nasional akan tetapi hari tersebut bukanlah hari libur atau tanggal merah.

Terlepas dari itu semua hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana menjaga kedaulatan NKRI dan melindungi segenap tumpah air kita, dari berbagai macam bentuk penjajahan apa pun, dan saat ini kita semua sadar mereka para penjajah mencoba menjajah kita dengan cara lain, dengan demikian marilah kita jaga bangsa kita dan tanah air kita. Khususnya kepada para santri mencoba untuk mengenang dan mempelajari arti sebuah perjuangan, yang diimplementasikan dengan pola masa yang seperti ini, dan tentunya dengan tuntunan para Ulama kita yang kita cintai.

Demikian Pidato Hari Santri Nasional || Sejarah 22 Oktober, bila ada salah kata dan bahasa mohon maaf yang sebesar-besarnya, Wallaahul Muafiq Ilaa Aqwamit Thoriq.

 

Wasalammu alaikum Wr. Wb.


Senin, 28 Juni 2021

KISAH CICIT PEREMPUAN RASULULLAH SAW YAITU SAYYIDAH NAFISAH RA DENGAN ANAK YAHUDI

KISAH CICIT PEREMPUAN RASULULLAH SAW YAITU SAYYIDAH NAFISAH RA DENGAN ANAK YAHUDI

Subhanallah...

Islam agama yang benar.

Itulah pengakuan dari keluarga Yahudi setelah anaknya sembuh dari kelumpuhan berkat air wudhu saja. Air wudhu yang tak sengaja dipungut dan dioleskan ke kaki si anak Yahudi, tiba-tiba saja kakinya bisa digunakan untuk berdiri, bahkan berlari.

Bekas air wudhu tersebut adalah bekas air wudhu Waliyullah Sayyidah Nafisah yang merupakan cicit dari Rasulullah SAW.

Beliau adalah seorang wanita teladan di antara muslimat-muslimat lainnya. Dengan ketakwaannya yang tinggi kepada Sang Pencipta, beliau dikenal sebagai salah satu waliyullah yang memiliki banyak karomah.

Baca Juga : .8 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Dalam Islam, Ini sabda Nabi!!!

Dan salah satu karomahnya adalah bisa menyembuhkan sakit lumpuh dengan air wudhunya.

Subhanallah...

Silsilah Sayyidah Nafisah adalah beliau putri dari Hasan Al Anwar bin Zaid Al Ablaj bin Imam Hasan Bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib suami sayyidah Fatimah binti Rasulullah saw beliau juga menyandang sebagai cicit dari Rasulullah SAW. Di balik derajat nasab yang agung itu, Sayyidah Nafisah rupanya memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi dan senantiasa berzikir kepada Allah SWT.

Pada suatu ketika Sayyidah Nafisah datang ke Mesir untuk menetap dan tinggal di sana. Di Mesir, beliau tinggal berdekatan dengan keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak gadis yang sedang sakit lumpuh. Meski berbeda keyakinan, namun Sayyidah Nafisah sangat menghormati tetangganya itu.

.

(Memang Islam sangat menghormati tentangga dan pemeluk agama lain).

Di hari yang cerah, si ibu gadis Yahudi hendak pergi untuk suatu keperluan. Ia merasa kebingungan karena tidak tahu kepada siapa anaknya yang lumpuh tadi dititipkan. Setelah berfikir sejenak, akhirnya sang ibu memutuskan untuk menitipkan anak gdisnya kepada Sayyidah Nafisah.

Sayyidah Nafisah tak merasa keberatan sedikit pun dengan amanah sang ibu bahkan beliau menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Ketika datang waktu shalat, Sayyidah Nafisah langsung bergegas mengambil air wudhu. Namun, di tengah-tengah Sayyidah berwudhu, air basuhan yang terjatuh tanpa disadari mengalir ke tempat anak gadis Yahudi yang lumpuh itu.

Gadis Yahudi itu kemudian mengambil bekas air wudhu tersebut sedikit dengan tangannya. Kemudian ia membasuhkannya ke kedua kakinya yang lumpuh.

Subhanallah...

.

Atas izin Allah SWT, anak gadis tersebut tiba-tiba saja bisa langsung berdiri. Tak lama kemudian ia sudah sembuh total dari kelumpuhannya. Tentu saja hal ini membuat si anak gadis Yahudi sangat riang dan ia bermaksud hendak mengucapkan terima kasih kepada Ayyidah Nafisah. Tapi apa daya, niatnya tertunda karena Sayyidah Nafisah sedang asyik bertemu kepada Sang Pencipta lewat Shalatnya.

Selang tak berapa lama kemudian, ibu gadis tersebut ternyata sudah kembali.

Betapa kagetnya sang ibu karena ia disambut anak gadisnya dengan berlari-lari kecil. Seketika itulah sang ibu menyadari bahwa anak gadisnya sudah sembuh dari kelumpuhan.

Sang ibu dan anak saling berpelukan.

Sang ibu menanyakan apa penyebab kesembuhan lumpuhnya. Si anak gadis kemudian menceritakan semua yang telah dialaminya.

.

Begitu mendengar penuturan anaknya, sang ibu menangis sambil tersungkur ke tanah.

Sang ibu berkata,

”Tak diragukan lagi, agama Sayyidah Nafisah adalah agama yang mulia dan sungguh-sungguh agama yang benar.”

Setelah mengucapkan yang demikian itu, di saat yang bersamaan, Sayyidah Nafisah sudah selesai shalat.

Sang ibu gadis Yahudi langsung saja mendekati Sayyidah Nafisah, memeluk dan menciuminya. Sang ibu juga ingin memeluk agama yang dipeluk Sayyidah Nafisah. Akhirnya, sang Ibu langsung mengucapkan syahadat dengan penuh ikhlas karena Allah SWT.

Subhanallah...

Satu Keluarga Yahudi Masuk Islam

Beberapa saat kemudian, ayah gadis Yahudi tersebut datang.

Laki-laki itu merupakan salah satu tokoh Yahudi dan dia pun sangat gembira ketika melihat anak gadisnya sudah tidak lumpuh lagi.

.

Kemudian dia bertanya kepada istrinya tentang sebab kesembuhan anaknya.

Sang istri pun menjawab dan menceritakan semuanya dengan rasa gembara tiada tara.

Setelah mendengar cerita istrinya, sang ayah kemudian mengangkat tangan ke langit dan berkata,

”Maha Suci Engkau yang memberikan petunjuk terhadap orang yang Engkau kehendaki. Demi Allah, agama Sayyidah Nafisah adalah agama yang benar.”

Setelah mengucapkan demikian, sang ayah pun mengucap dua kalimat syahadat sebagai tanda akan keislamannya.

Akhirnya seluruh keluarga masuk islam berkat karomah cicit Nabi Muhammad SAW.

SubhanAllah...

Sebuah kebesaran Allah memberi karomah(sebuah keistimewahan yg tdk diberikan kpd stiap orang) kusus kpada para kekasihnya..

Allah humma shalli alla sayyidina Muhammad..

Jumat, 25 Juni 2021

Macam-Macam Zakat

Macam-Macam Zakat

Zakat terbagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah (zakat badan) adalah pengeluaran wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari keperluan keluarga secara wajar yang dilakukan saat bulan ramadhan sebelum hari raya Idul Fitri. Zakat maal (zakat harta) adalah bagian dari harta kekayaan seorang yang wajib dikeluarkan untuk golongan orang-orang tertentu setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu.[1]

Beberapa harta yang wajib dizakati adalah :

a.       Zakat Emas, Perak dan Uang

Harta kekayaan yang berupa emas, perak dan uang yang wajib dizakati adalah kekayaan yang telah dimiliki selama satu tahun penuh dan sampai nishabnya. Nishab emas adalah 96 gram emas murni, nishab perak adalah 672 gram, dan nishab uang baik uang giral maupun uang kartal adalah sama dengan nilai atau harga 96 gram emas. Jika sudah disimpan selama satu tahun, maka zakatnya adalah 2,5%.[2] Jadi, bagi semua muslim yang menyimpan hartanya berupa emas, perak dan uang, wajib

mengeluarkan zakat atas harta tersebut jika telah mencapai nishab dan dimiliki selama satu tahun.

b.      Zakat Binatang Ternak

Binatang ternak yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah kambing, sapi, kerbau, unta dan domba. 

Syarat-syarat zakat binatang ternak adalah :

1)        Mencapai batas nishab

2)        Binatang ternak dipelihara secara bebas dan tidak dibebani pemiliknya

3)        Binatang tersebut sudah dimiliki selama satu tahun

4)        Binatang tersebut tidak digunakan untuk bekerja, seperti sapi yang digunakan untuk membajak dan unta untuk mengangkut barang.[3]

 

c.       Zakat Perdagangan

Setiap barang yang diperdagangkan oleh manusia wajib dizakati, dengan syarat-syarat sebagai berikut:

1)        Ada niat memperdagangkannya ketika membeli barang tersebut

2)        Harta perdagangan diperoleh murni dengan transaksi jualbeli, bukan lewat warisan dan hibah

3)        Harta perdagangan tidak diniatkan untuk dimiliki sendiri ditengah-tengah tahun buku

4)        Telah terpenuhi satu tahun. Perhitungan haul dimulai dari kepemilikan uang yang digunakan untuk membeli barang dagangan tersebut.

5)        Harta tersebut tidak kurang dari batas satu nishab selama satu tahun. Nishab barang dagang yaitu senilai dengan harga 96 gram emas, dengan kadar zakar 2,5%.[4]

Baca Juga  Covid Melonjak!!!!!, NU-Muhammadiyah Ajak Masyarakat Sholat di Rumah

 

Seseorang yang memiliki kekayaan perdagangan, masanya sudah berlalu satu tahun dan nilainya sudah sampai senishab pada akhir tahun, maka orang tersebut wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%, dihitung dari modal dan keuntungannya, bukan dari keuntungannya saja.[5] Dengan kata lain, perhitungan harta hasil perdagangan dihitung dari keseluruhan harta yang digunakan untuk berdagang, bukan dari laba bersih yang diperoleh dari hasil perdagangan selama satu tahun. Jika total keseluruhan harta dagang sudah mencapai nishab, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% dari harta tersebut.

d.      Zakat Hasil Bumi

Pengeluaran zakat hasil bumi  tidak harus menunggu satu tahun dimiliki, tetapi harus dilakukan setiap kali panen atau menuai. Kadar zakatnya 5% untuk hasil bumi yang diairi atas usaha penanaman sendiri dan 10% jika pengairan tadah hujan. Hasil bumi yang wajib dizakati adalah hasil bumi yang menjadi makanan pokok di Indonesia, seperti padi, gadung, gandum dan makanan pokok lainnya.[6]

e.       Zakat Hasil Tambak

Karena zakat hasil budidaya tambak dan hasil laut tidak diterangkan secara jelas dalam Al-qur’an maupun perintah Nabi, kecuali hanya didapatkan pada perintah Umar bin Khatab, maka ketentuannya harus menggunakan qiyas kepada benda yang sudah ada ketentuan zakatnya dalam nash.[7]

Abu Ubaid meriwayatkan dari Yunus bin Ubaid yang mengatakan bahwa Umar bin Khatab pernah mengirim surat kepada petugasnya di Oman, agar ia memungut zakat ikan yang sudah mencapai nilai jual 200 dirham. Pada riwayat ini tidak ditentukan kadar zakatnya, sehingga madzab Syiah Imamiyah menetapkan 20% karena mengqiyaskan kepada harta ghanimah atau harta rampasan.[8]

Menurut Muhammad Daud Ali dalam buku Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, zakat hasil tambak mengikuti zakat hasil perdagangan yaitu 2,5% dengan nishab senilai 96 gram emas murni dan haul 1 tahun.[9]

Menurut Mahjuddin dalam buku Masailul Fiqhiyah, mengqiyaskan kepada barang dagangan yang nishabnya disamakan dengan nilai 93,6 gram emas, dengan kadar zakatnya 2,5% pertahun, dari seluruh hasil yang pernah terjual dalam satu tahun. Alasannya yaitu hasil usaha tambak tersebut adalah barang dagang yang mampu diperdagangkan secara lokal, regional maupun internasional.[10]

Dilihat dari tingkat kesulitan dan tingkat resiko yang tinggi dalam usaha bertambak, maka penulis berpendapat bahwa zakat hasil tambak lebih dekat diqiyaskan dengan zakat perdagangan sesuai dengan pendapat Muhammad Daud Ali yaitu 2,5%, dengan nishab senilai 96 gram emas murni dan haul 1

tahun. 

NU 
jenis jenis zakat 
Nahdlatul Ulama 
Islam Populer 
zakat mal 
PBNU 
berita terkini 
Islam
kabar terkini
MUI
majelis ulama indonesia
zakat



[1] Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, h.42

[2] Ibid.,h.45

[3] Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Madzab, diterjemahkan oleh Masykur A.B, Afif Muhammad, dan Idrus Al-Kaff, dari judul asli Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Khamsah (Jakarta: Lentera, 2011), h.181-183

[4] Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah, diterjemahkan oleh Taufik Aulia Rahman, dari judul asli Fiqh Al-Ibadat, (Jakarta: AMZAH, 2009), h.383-384

[5] Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman Harun. dari judul asli Fiqhuz-Zakat, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 2011), h.298

[6] Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah, h,46

[7] H.Mahjuddin, Masailul Fiqhiyah, h,251-252

[8] Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h.432

[9] Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf, h.59

[10] H.Mahjuddin, Masailul Fiqhiyah, h.254

Kamis, 24 Juni 2021

MUI mengimbau umat Islam di zona merah untuk tidak sholat Idul Fitri berjamaah di masjid atau tempat terbuka

MUI mengimbau umat Islam di zona merah untuk tidak sholat Idul Fitri berjamaah di masjid atau tempat terbuka

Santri Semesta-Komisi Ulima Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam di wilayah merah dan oranye Covid-19 untuk tidak melaksanakan salat Idul Fitri berjamaah di masjid 1442 Hijriah/2021 M. Miftahul Huda, sekretaris Komite Fatwa MUI, mengungkapkan hal itu dalam diskusi online, Rabu (23/6/2021).

Miftahul mengatakan: “Dalam Perpres ini, kita kembali ke Permenkes Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah di Masa Pandemi COVID-19.

“Jika suatu daerah memiliki area oranye atau merah, maka tidak boleh berada di masjid atau tempat terbuka. Sholat berjamaah di tempat (Idul Adha) karena sangat rapuh,” sambungnya.

Pada saat yang sama, umat Islam di Zona Hijau diizinkan untuk sholat Idul Adha berjamaah dengan tetap mengikuti prosedur kesehatan.

Dia mengatakan: "Misalnya pakai masker atau berada di sana sebelum masuk melalui tes suhu. Ada tempat untuk cuci tangan dan pembersih tangan dan prosedur kebersihan lainnya.

Selain itu, MUI juga menghimbau agar orang yang menyembelih kurban tetap menjaga protokol kesehatan untuk mencegah dan meminimalisir kemungkinan penularan.

Kemudian pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyembelihan di area hijau menjaga jarak fisik antara satu sama lain dan meminimalkan kerumunan.

Meski masih belum diperbolehkan untuk disembelih di zona merah, namun dikirim ke rumah jagal dan didistribusikan oleh panitia ke rumah-rumah setiap orang yang membutuhkan.

Kemudian waktu penyembelihan harus dibagi menjadi tiga hari, yaitu maksimal 13 zulhijah, untuk meminimalisir keramaian.

Demikian pula, direkomendasikan agar distribusi daging dikirim langsung ke rumah semua orang yang membutuhkan dari panitia.

"Kalau dulu kan calon penerima diundang disebarkan kupon kemudian datang ke lokasi itu sangat rawan. Kemudian mengimbau agar pendistribusiannya itu diantarkan ke rumah masing-masing oleh panitia," ucap dia.

NU 
Nahdliyin 
Nahdlatul Ulama 
Islam Populer 
Nusantara 
PBNU 
berita terkini 
berita
kabar terkini
MUI
majelis ulama indonesia
indonesia

 

 

Minggu, 20 Juni 2021

Pemimpin NU Menolak Ulama yang Mempromosikan Poligami: Dia Tidak Mengerti Islam

Pemimpin NU Menolak Ulama yang Mempromosikan Poligami: Dia Tidak Mengerti Islam

Santri Semesta-Taufik Damas, selaku wakil ketua syuriyah yang dikelola NU wilayah DKI Jakarta, memberikan pendapatnya tentang imbauan ulama terhadap poligami. Taufik Damas Kritik Pendeta NU Yang Mendorong Karakter Poligami, Dengan Mengatakan "Dia Tidak Mengerti Islam"

Taufik Damas mengkritik ulama yang mendorong poligami. Taufik Damas menyebut ulama salah jika mendukung poligami.

Baru-baru ini, Taufik Damas menanggapi maraknya gerakan yang mendorong poligami. Menurut Taufik, ia menyebut gerakan itu salah karena Islam memang memuliakan perempuan.

Taufik Damas mengatakan bahwa mendorong poligami adalah sebuah kesalahan. Taufik Damas mengungkapkan hal itu menanggapi maraknya segelintir orang yang mengaku sebagai pemuka agama dan misionaris serta mengajak umat Islam untuk berpoligami.

"Itu salah, itu salah, yang berarti dia tidak mengerti dasar-dasar hukum Islam. Selain itu, kami minta maaf, kami justru mendorong kesetaraan, dan Islam mendorong kesetaraan antara laki-laki dan perempuan," kata Taufik Damas, Jumat (18/6). , 2010) Dikutip oleh recent.id-Jaringan Suara.com

“Jadi kalau ada gerakan untuk mendorong poligami, apalagi dilakukan oleh ulama atau di seminar, bagi saya itu menunjukkan semangat menentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.” lanjutnya.

Taufik Damas juga menjelaskan secara detail realitas poligami dalam Islam.

“Sebenarnya ruh Islam itu monogami, bukan poligami. Poligami itu boleh, tapi dalam situasi darurat (mandul), bukan dalam situasi normal,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Taufik Damas juga mengatakan bahwa di zaman Nabi Muhammad, salah seorang sahabatnya memiliki lebih dari selusin istri.

"Sebenarnya ayat-ayat tentang poligami itu salah. Tapi yang pasti ayat 3 Al-Qur'an memang melarang poligami saat itu, banyak di antaranya 10, 12, 16, dst," kata Taufik Damas.

“Semangatnya terbatas. Namun, orang menganggap ayat ini sebagai motivasi poligami,” tegasnya.

NU Nahdliyin Nahdlatul Ulama Islam Populer Nusantara Poligami suami istri pernikahan PBNU 

Sabtu, 19 Juni 2021

Covid Melonjak!!!!!, NU-Muhammadiyah Ajak Masyarakat Sholat di Rumah

 Covid Melonjak, NU-Muhammadiyah Ajak Masyarakat Sholat di Rumah

Pengurus Besar Santri Semesta-Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pimpinan pusat Muhammadiyah mengimbau umat Islam untuk menghindari aktivitas di tempat ibadah seperti masjid dan mushola ketika dampak penyebaran virus corona (Covid-19) melonjak.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengimbau umat Islam untuk beribadah di rumah guna menekan penyebaran Covid-19.

"Mari kita tunda dan hindari acara-acara besar-besaran, berkumpul dan berkumpul. Demi keselamatan bersama, semua kegiatan keagamaan bisa dilakukan di rumah," kata Hermi dalam keterangan resmi, Jumat (18/6).

Helmy juga mewajibkan seluruh warga negara Indonesia, khususnya warga NU, untuk selalu mematuhi himbauan dan himbauan pemerintah. Termasuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan selama pandemi Covid-19.

Ia juga mendorong para pemuka agama untuk berperan aktif dan menjadi teladan dalam mensosialisasikan dan mengamalkan prosedur kebersihan untuk menghindari wabah Covid-19.

“Kami juga mewajibkan pengurus Nahdlatul Ulama dari daerah hingga cabang untuk berperan aktif dalam sosialisasi kesepakatan dan himbauan pemerintah melalui fasilitas yang mereka miliki. Antara lain speaker, toa, media sosial, dll,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua PP Muhammadiyah Damang Kahmad juga mengimbau masyarakat di wilayah merah penularan corona agar menghindari keramaian, termasuk tempat ibadah.

Himbauan tersebut sejalan dengan imbauan Menteri Agama agar seluruh kegiatan keagamaan di kapel yang berada di kawasan zona merah dihentikan sementara hingga kawasan tersebut dinyatakan bebas virus corona.

"Demikian juga di zona merah, sambil menghindari keramaian, termasuk tempat ibadah," kata Dawei kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Dadang menilai lonjakan Covid-19 belakangan ini disebabkan kelalaian semua pihak. Pasalnya, protokol kesehatan yang seharusnya dipatuhi mulai diabaikan.

Kemudian, ia meminta semua pihak untuk tidak selalu menggunakan rangsangan di pusat perbelanjaan, pasar, tempat rekreasi dan tempat ibadah.

"Ini sangat mengkhawatirkan. Karena kelalaian kami, kami semua mengabaikan lelucon ini," katanya.

Pokja Penanganan Covid-19 menyatakan lonjakan kasus pasca libur Libanon 2021 lebih tinggi dibandingkan Idul Fitri tahun lalu.

Pada minggu keempat setelah Idul Fitri tahun 2020, jumlah kasus meningkat sebesar 93,11%, dan tahun ini meningkat menjadi 112,22%.

 

Apa Kata MUI Saat Libur Tahun Baru Islam dan Pemindahan Maulid Nabi?

Apa Kata MUI Saat Libur Tahun Baru Islam dan Pemindahan Maulid Nabi?

SANTRI SEMESTA-Anwar Abbas, Wakil Ketua Majelis Ulima Indonesia (MUI), tidak menentang pergantian tahun baru Islam dan hari raya Maulid Nabi. Ia meyakini, perubahan ini tidak mempengaruhi waktu perayaan, melainkan saat hari raya.

"Bukan tanggal hari keagamaan, tapi tanggal atau waktu istirahat dari Selasa hingga Rabu. Tujuannya untuk menghindari libur panjang, karena Senin adalah hari yang menegangkan," kata Anwar, Jumat (18/6/2021). ).

Ketika datang ke Idul Fitri, situasinya berbeda. Ia meyakini waktu Idul Fitri tidak bisa diubah karena menyangkut waktu ibadah bagi umat Islam.

“Untuk Idul Fitri, tanggalnya jelas tidak bisa diubah karena menyangkut ibadah atau upacara keagamaan, dan waktu dan tanggalnya ditentukan oleh Islam sendiri,” jelasnya.

Dia menilai, perubahan waktu libur merupakan kewenangan pemerintah. Pemerintah akan mempertimbangkan banyak hal terkait libur, termasuk lonjakan Covid-19.

“Kalau soal hari raya keagamaan, kekuasaan pemerintah terletak pada waktu mana yang lebih baik dan mana yang lebih menguntungkan,” pungkasnya.

Pemerintah mengubah waktu libur Tahun Baru Islam dan mengubah maulid Nabi pada tahun ini. Libur Tahun Baru Islam 1443 H pada Selasa 10 Agustus 2021 diubah menjadi Rabu, 11 Agustus 2021. Hari Raya Nabi Muhammad SAW pada tanggal 19 Oktober jatuh pada hari Rabu, 20 Oktober 2021.

Kamis, 17 Juni 2021

8 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Dalam Islam, Ini sabda Nabi!!!

8 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Dalam Islam, Ini sabda Nabi!!!

Santri Semesta - Mendidik anak selalu menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Mendidik anak laki-laki dan perempuan pun tidak bisa disamakan pula, ada beberapa hal yang berbeda terutama jika hal tersebut menyangkut kodratnya.

Masyarakat mengajarkan bahwa anak-anak harus dibesarkan untuk tujuan tertentu sedangkan masyarakat Islam juga mengajarkan membesarkan anak untuk beberapa tujuan.

Mungkin ada beberapa tumpang tindih yang wajar tetapi tujuan orang tua Muslim dalam membesarkan anak-anak Muslim adalah untuk membesarkan Muslim yang saleh.

Diriwayatkan oleh Abu Huraira ra, dari Nabi sallallaahu 'alaihi wa sallam, bersabda:

"Ada tujuh orang yang akan Allah naungi di Naungan-Nya pada Hari ketika tidak ada naungan kecuali Naungan-Nya; seorang pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Agung, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak berzina oleh wanita cantik dan berposisi tinggi tetapi dia menolak dan mengatakan: 'Saya takut kepada Allah', seseorang yang memberi amal dan menyembunyikannya, hingga tangan kirinya pun tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya dalam amal; dan seseorang yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian hingga meneteskan air mata."

Berikut merdeka.com merangkum cara mendidik anak laki-laki dalam agama islam:

1. Jadikan Salat Ramah dan Akab dengan Anak

Cara mendidik anak laki-laki yaitu dengan membuatnya dekat dengan Tuhannya, salah satunya yaitu dengan membuat salat akrab dan ramah dengannya. Ini memang bukan tahap pertama, namun seiring dengan ia tumbuh, salat harus diperkenalkan sedikit demi sedikit.

Mengajari anak laki-laki salat tidak bisa hanya membuatnya mau melakukannya, namun juga mengembangkan suasana rumah yang memiliki kebiasaan salat tepat waktu maupun menganggapnya sebagai sebuah kebutuhan, bukan paksaan.

Tentu orangtua perlu membimbing anak dengan telaten dan menjelaskannya dengan sabar jika anak terus ingin tahu.

2. Jadikan Hadis Sebagai Inspirasi Anak

Ada begitu banyak Hadis indah untuk anak-anak, yang penuh dengan hikmah dari Nabi Muhammad (saw). Cara mendidik anak laki-laki dengan memberikan hadis-hadis yang mungkin ingin Anda internalisasikan nilai-nilainya kepada anak Anda.

Dan jika Anda seorang ibu, mungkin Anda ingin mengajarkan hadits ini kepada anak-anak Anda:

Surga terletak di telapak kaki ibumu.

(Ahmad, Nasai)

3. Memperdengarkan Alquran

Cara mendidik anak laki-laki berikutnya yaitu dengan membiasakan memperdengarkan Al quran kepada mereka. Hal ini supaya anak sudah terbiasa dengan lantunan setiap ayat firman Allah, apalagi dengan pikiran yang masih suci dan mudah menerima.

Apabila Anda ingin memiliki anak yang kelak jadi seorang hafidz, bisa dengan memperdengarkan juz 1 dari sejak lahir hingga usia 30 hari. Kemudian berlanjut juz 2 pada usia bayi 2 bulan, begitu seterusnya hingga selesai juz 30 pada usia 2 setengah tahun.

Anak akan benar-benar terbiasa dan sudah belajar bicara, mempermudah Anda dalam mengajarkan isi Alquran. Tambahan pula dengan menceritakan kisah Islami yang berkaitan dengan kitab Alquran.

4. Menceritakan Dongeng-dongeng Islami

Cara mendidik anak laki-laki saat dini bisa dilakukan dengan membacakan dongeng-dongeng islami yang mudah diterima si anak. Orangtua bisa membeli buku-buku dongeng islami khusus umur tertentu.

Kisah-kisah islami tersebut akan bisa diserap oleh anak secara sadar maupun tidak dan menjadi tauladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain merupakan cara yang seru bagi anak, ia juga mendapatkan ilmu dan nilai-nilai islam di dalamnya.

5. Mengajarkan Tauhid

Cara mendidik anak laki-laki menurut Islam sebenarnya sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, melalui azan dari sang ayah atau kakeknya. "Dari Abu Dawud dan Tirmidzi Aku telah melihat Rasulullah SAW mengazankan Al-Hasan bin Ali pada telinganya saat dilahirkan oleh Fatimah dengan azan seperti azan salat". (HR. Tirmidzi).

6. Kenalkan pada Puasa

Mengajak anak untuk mulai mengenal puasa sejak dini, kira-kira pada usia 6 tahun sudah mengajarkan bangun sahur. Sebagian masyarakat Indonesia menggunakan cara puasa setengah hari dan berselang seling, selanjutnya puasa penuh seharian.

Tanamkan pada anak segala manfaat dan berkah dari berpuasa. Ketika anak Anda sudah terbiasa untuk berpuasa, lama-lama akan lebih mudah baginya untuk puasa Ramadhan penuh tanpa setengah hari lagi.

7. Mengajarkan Anak Sedekah dan Berbagi

Islam mengajarkan untuk banyak berbagi, baik dengan orang yang mampu maupun tidak. Rasulullah mengajarkan hal ini berkali-kali, layaknya Utsman bin 'Affan yang kekayaannya masih terjaga hingga kini, dan diteruskan oleh para keturunannya.

Janji Allah itu pasti, semakin sering berbagi semakin sering pula Allah membagi Anda, entah dalam bentuk apa dan tidak terduga. Wallahualam.

8. Ajarkan untuk menghormati perempuan

Cara mendidik anak laki-laki yang tak kalah penting yaitu juga dengan mengajarkannya menghormati perempuan. Dalam islam, laki-laki merupakan imam bagi sesama laki-laki dan perempuan juga keluarganya. Oleh sebab itu hal tersebut tidak boleh sampai diterjemahkan sebagai tindakan semena-mena.

Sebaliknya, laki-laki mengemban tanggung jawab untuk bisa selalu menghormati perempuan dan menjaga pandangannya. Sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nur ayat 30 yakni:

Qul lil-mu`minīna yaguḍḍụ min abṣārihim wa yaḥfaẓụ furụjahum, żālika azkā lahum, innallāha khabīrum bimā yaṣna'ụn

Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.

Jika pandangan saja harus dijaga, tentu perbuatan lainnya juga secara otomatis perlu dijaga lebih ketat karena sebagaimana firmal Allah pada Q.S. Yusuf ayat 109:

"Kami tidak mengutus sebelummu, melainkan orang laki-laki yang kami wahyukan kepada mereka di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka berpergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka dan sesungguhnya negeri akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu berakal?"