Kumpulan Teks Pildacil Buat Lomba Dan Imtihan
Pidato Berbakti Kepada Orang Tua
Assalamualaikum
wr wb
”allhamdulillah hirobbil alamin,
wabihi nasta’in wa ala umurid dunya waddin,
washola tuwasalamu ala asrofil anbiya’i wal mursalin,
sayyidina muhammadin,
wa ala alihi wa sohbihi wasallim,
amma ba’du.”
Yang saya hormati pengasuh Madrsah Bahrul Ulum Pangloros yaitu R. KH.
Muhammad Hafidz Munnah sami’na wa atho’na
Yang saya hormati Segenap Dewan Juri Asatidz Wal Asatidzah yang tidak
bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya
Juga yang saya hormati Teman-teman sekalian yang saya sayangi dan
cintai
Segala puji kehadirat illahi robbi, yg telah memberi tanpa henti, kini
telah terbukti, gaya hidup semakin bergengsi, pakaian rapi berdasi, rumah mewah
berpagar besi,didepanya mobil mersi,perabotan meja dan kursi,ditambah HP dan TV,
makanan keju dan roti, ini anugrah yg patut kita syukuri
Solawat salam kita
sanjungkan kepada rosulullah, juru selamat dunia akhirat, beliau pembimbing
umat, sekarang persaiangan semakin ketat, harga sembako semakin meningkat, disana
sini banyak orang maksiat, ini bertanda kiamat sudah dekat [nauzubillahi mindalik].
Dewan juri yg saya hormati teman-teman seperjuangan yg
budiman tema bahasan kali ini adalah menyayangi orang tua. hadirin kita
diharuskan saling menyayangi diantaranya sayang ibu sayang ayah,sayang
teman,sayang adik kakak,pokoknya sayang semuanya. kalo kita ingin disayang ibu,
ingin di sayang ayah kita juga harus menyayangi mereka berdua caranya menaati
perintahnya terutama rajin belajar agar kita bisa masuk surga.
Hadirin
rohimakumullah
Orang
tua kita terutama ibu sangat besar jasanya beliau yg telah mengandung sembilan
bulan lamanya,melahirkan,mengurus dengan penuh kesabaran hingga kita seusia
ini.
Allah
Subahanahu wa ta ala melarang keras manusia berbuat tidak baik kepada orang
tua.
Allah
Subahanahu wa ta ala berfirman dalam al quran Yang artinya:
“Maka sekali kali janganlah engkau
mengatakan kepada kedua orang tuamu perkataan (ah) dan janganlah engkau
membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yg baik.”
Ini menandakan bahwa kita harus sayang
kepada kedua orang tua kita
Bahkan
nabi muhammad saw bersabda
Yang
artinya
Keridoan allah terletak pada keridoan orang
tua kita
Sayang
orang tua banyak caranya....
Membantu
ibu memasak....boleh
Membantu
cuci piring ....boleh juga
Dan
yang penting, kita patuh dan selalu berdoa untuk mereka.
Sudah hafal ya
doa untuk ayah dan ibu ? Yu kita sama-sama berdoa....
رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا
رَبَّيَانِي صَغِيراً
Mudah-mudahan
kita menjadi waladun solihun. Aamin ya
Robbal ‘Alamin
Akhir kata, kalau ada piring yang pecah jangan disimpan di dalan peti,
kalau ada kata-kata saya yang salah, jangan disimpan di dalam hati. Burung
Irian burung Cenderawasih, cukup sekian terima kasih....
Undzur ma qoola, walaa tandzur man qola...
Tsummas salamu’alaikum wr. wb.
Pidato Keutamaan Menuntut Ilmu
Assalamualaikum wr wb
”allhamdulillah
hirobbil alamin,
wabihi nasta’in wa ala
umurid dunya waddin,
washola tuwasalamu ala
asrofil anbiya’i wal mursalin,
sayyidina muhammadin,
wa ala alihi wa sohbihi
wasallim,
amma ba’du.”
Yang saya hormati pengasuh Madrsah Bahrul Ulum Pangloros yaitu R. KH.
Muhammad Hafidz Munnah sami’na wa atho’na
Yang saya hormati Segenap Dewan Juri Asatidz Wal Asatidzah yang tidak
bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya
Juga yang saya hormati Teman-teman sekalian yang saya sayangi dan
cintai
Puja serta Puji kita panjatkan ke haditar Ilahi Robbi,,, Sholawat Serta
salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda Alam ya’ni Habibana Wanabiyya
Muhammad SAW
Hadirin
rohimakumulloh
Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Keutamaan Mnecari Ilmu,,
Ilmu adalah sangat penting dalam kehidupan
manusia karena dengan ilmu manusia bisa menjalani hidup sesuai dengan harapan.
Karena itulah menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Muslim hingga ajal
menjemput.
Sebagaimana
dikatakan Imam Ahmad Bin Hambal “Manusia
sangat berhajat pada ilmu lebih daripada hajat mereka pada makanan dan minuman”
Firman Allah SWT daam Alquran:
Yarfaillahulladzina Amanu Minkum
Walladzina Utul Ilma Darojat (Qur’an Al mujadalah 11)
Artinya: Allah akan meninggikan
beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orangorang yang diberi
ilmu pengetahuan (iImu) beberapa derajat Berikut Keutamaan Ilmu Dan
Pentingnya menuntut Ilmu:
1.
Menuntut Ilmu Wajib
Bagi Setiap Muslim
Nabi
Muhammad SAW bersabda : Tholabul Ilmi Faridlotun ‘Ala Kulli Muslimin
Wamuslimatin HR.
Ibnu Majah, Baihaqi, dll
Tholabul
Ilmi Faridotun Ala Kulli Muslimin Wa muslimat
(Menutut Ilmu Wajib atas semua
muslim dan muslimah) Kewajiban menuntut ilmu dalam hadits ini adalah ilmu
agama, ilmu yang akan menuntun setiap orang muslim pada kehidupan yang hakiki
2.
Menuntut Ilmu Sampai
Kenegeri Yang Jauh
Dalam hadits ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu walaupun sampai ke
negeri yang jauh sekalipun yaitu China.
“Uthlubul
ilma Wa lau Bisshin” artinya “Carilah
ilmu sekalipun di negeri Cina.”
Namun Hadits ini banyak berselisih
pendapat mengenai keshohehannya bahkan ada yang berpendapat bahwa hadits ini
dianggap bathil mengingat china tidak menunjukkan kemuliaan,
jadi kalaupun hadits ini shoheh tidak dimaksudkan sama sekali dalam hadits ini
mengenai keutamaan negeri China melainkan jauhnya.
3.
Menuntut Ilmu Sampai
Liang Lahat
“uthlubul
ilma minal mahdi ilallahdi” artainya “Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang
kubur.”
4.
Mencari Ilmu
Untuk Dunia Dan Akhirat
Dibawah ini juga dianggap sebagai hadits lemah atau tidak ada asalnya
dan ada yang mengatakan bahwa ini ucapan Imam asy-Syaf’i bukan ucapan Nabi
Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam.
“Barang siapa yang menghendaki dunia maka hendaknya dia berilmu. Dan
barang siapa yang menghendaki akhirat maka hendaknya dia berilmu. Dan barang
siapa yang menghendaki dunia dan akhirat maka hendaknya dia berilmu.”
Hadits atau lafadz diatas di atas seringkali kita dengar dari para
muballigh (penceramah) yang membahas
tentang pentingnya ilmu
Akhirnya Hanya itu yang
dapat saya sampaikan mohon akan kekurangan dan kekhilafannnya,
“khud ma Shofa wada’ma kadar”
Tsummas salamu’alaikum wr. wb.
Perbedaan Santri Sekarang Dan Santri Dulu
عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين
و الصلاة والسلام على نبينا وحبيبنا وشفيعنا ومولنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين أما
بعد.
Yang kami muliakan para alim ulama, para Kyai, bunyai, gus-gus, ustadz-utadz
serta keluarga madrasah bahrul
ulum ….. Dan juga kepada para juri juri, yang sangat saya
muliakan
Pertama-tama dan yang paling utama sebelum yang kedua, marilah kita
ucapkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi nikmat
kepada kita semua berupa kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kita dapat
berkumpul pada Lailatul muhadasah ini.
Kedua kalinya tak shalawat serta
salam marilah kita panjatkan kepada junjungan alam, seorang pahlawan, seorang
proklamator yakni Nabi Muhammad
Saw. Berkat beliaulah kita dapat hidup tenang tanpa perang, hidup dan rukun.
Para hadirin yang dirahmati Allah SWT
Hari ini kita sudah sama-sama tahu bahwa hidup sekarang berbeda dengan
kehidupan di zaman dulu. Kalau dulu ceritanya, orang mau nonton TV saja
susahnya minta ampun, sekarang TV malah dapat kita tonton di kamar mandi. Ia
kan? Yang bilang ia berarti pengalaman. Allahumma sholli ala Muhammad.
Sekarang sudah eranya revolusi industri khususnya industri teknologi.
Santri Millennial sekarang bila kangen pada kekasihnya sudah tidak seperti
dulu. Kalau ceritanya santri dulu bila kangen kepada kekasihnya, dia nulis
surat, kertasnya warna ping, tulisannya warna ungu, “Dik sudah lama kita tidak
jumpa, karena jarak antara engkau dan aku terlampau jarak dan waktu, aku di
desa engkau di kota. Tapi yakinlah kalau kau tetap satu-satunya wanita yang
mampu mengisi relung hatiku. Itu kata-kata santri zaman dulu bila rindu kepada
kekasihnya. Kemudian dikirim lewat Pak Pos yang harus menunggu balasan
berminggu, itu pun kalau dibalas. Jadi rindu zaman dulu itu berat.
Beda dengan santri zaman sekarang. Ketika sudah rindu tinggal selfie
kirim lewat watsapp beri tanda emoji “emah.. emah…emah”, selesai. Kata-katanya
pun beda, “dik, bapakmu sipir penjara ya, pantesan kamu memenjarakan aku di
hatimu”. Allahumma Sholli ala Muhammad.
Hadirin yang dirahmati Allah
Kalau santri dulu ditanya tentang cita-cita, “kamu cita-tanya jadi apa,
dijawab, PNS, Polisi, Tentara, dan sebagainya”. Kalau santri zaman sekarang
sudah beda, bila ditanya tentang cita-cita, “cita-citamu ingin jadi apa,
dijawab, youtubers, editing, programer dan sejenisnya”. Kok beda ya karena
jamannya sudah beda. Orang dulu tidak mengenal Ojol sekarang sudah biasa
kemana-kemana naik ojek online. Makanya kita sebagai generasi millennial jangan
ketinggalan untuk segera belajar apa yang dibutuhkan orang sekarang. Dan ini
sesui dengan apa yang diterangkan dalam kitab taklimulmutaalim:
وينبغي لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه في أمر دينه
في الحال، ثم ما يحتاج إليه في المآل
Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah belajar sesuatu yang
dianggap paling baik serta dibutuhkan dalam kehidupan agamanya hari ini,
kemudian pelajari juga tentang apa-apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.
Allahumma sholli ala Muhammad
Makanya tak jarang kita
jumpai di internet, tentang kata-kata rayuan cinta tapi menggunakan ilmu
tajwid, contohnya:
“Sesudah kau terima
cintaku, hatiku rasanya seperti Qolqolah Kubro bergetar dengan dahsyat.” Itu
contoh saja, jadi kalian buat sendirilah banyak di media sosial dan website.
Allahumma Sholli ala
Muhammad
Terakhir, saya punya
pantun:
Orang dahulu hidup di goa
Sementara Biawak hidup
dalam rawa
Ikuti perintah orang tua
Setiap selesai sholat jangan
lupa doakan mereka
Semoga apa yang kami
tuliskan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Kalau ada yang salah
tolong jangan dicerca silahkan komentari di bawah saja. Akhiron
والله الموفق الى اقوام الطريق ثم السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
Hari Santri Nasional
Para
hadirin yang dimuliakan Allah..
Betapa
Besar Bangsa ini dan betapa kaya alam Indonesia yang tercinta ini, dengan
demikian pentingnya menjaga kedaulatan NKRI merupakan sebuah kewajiban bagi
kita semua, seperti yang dicontohkan para Ulama kita terdahulu yakni K.H Hasyim
As'ari pendiri Nahdlatul Ulama, dimana kala itu berkata “membela tanah air dari
penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap orang”. hingga ungkapan
tersebut dijadikan sebuah resolusi Jihad NU tanggal 22 Oktober 1945.
Menjaga
Tanah Air hukumnya wajib, kala itu penjajah kembali datang dan merebut kembali
Indonesia, para santri yang dipimpini para Ulama menghalangi hal itu, hingga
terjadi pertempuran selama tiga hari berturut-turut yakni tanggal 27 s/d 29
Oktober, yang menewaskan ribuan penjajah dari Inggris bahkan pimpinan Jenderal mereka
pun mati dalam pertempuran tersebut. dalam peperangan melawan para penjajah
santri menjadi garda depan membela tanah air Indonesia, pertempuran berlangsung
di Surabaya, dan hingga pada tanggal 10 November dinamakan hari Pahlawan Nasional,
Santri dan arek-arek suroboyo berani dan mengorbankan jiwa dan raganya untuk
tanah air, dibantu berbagai elemen lapisan masyarakat yang datang dari berbagai
penjuru tanah air, bukan main pengorbanan bangsa saat itu, dan semua kejadian
itu tidak lepas dari perjuangan Ulama, dan para santri. Santri yang dengan
kesadaran nasionalisme dan kecintaannya kepada tanah air membuktikan sebuah
perlawanan kepada penjajah walaupun hanya dengan bersenjatakan tradisional
dengan bambu runcing sedangkan para penjajah menggunakan peluru serta meriam.
namun penjajah tidak mampu menembus lapisan santri, masyarakat yang melawan
pada saat itu.
Para
Hadirin yang saya hormati.
Pemerintah
Indonesia rupanya mengakui jasa para santri, hingga dijadikanlah tanggal 22
Oktober sebagai hari santri Nasional dan saat ini tiap-tiap pondok pesantren
ramai merayakan hari tersebut sebagai hari yang sangat bersejarah, meskipun
pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober merupakan Hari santri nasional akan
tetapi hari tersebut bukanlah hari libur atau tanggal merah.
Terlepas
dari itu semua hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana menjaga
kedaulatan NKRI dan melindungi segenap tumpah air kita, dari berbagai macam
bentuk penjajahan apa pun, dan saat ini kita semua sadar mereka para penjajah
mencoba menjajah kita dengan cara lain, dengan demikian marilah kita jaga
bangsa kita dan tanah air kita. Khususnya kepada para santri mencoba untuk
mengenang dan mempelajari arti sebuah perjuangan, yang diimplementasikan dengan
pola masa yang seperti ini, dan tentunya dengan tuntunan para Ulama kita yang
kita cintai.
Demikian
Pidato Hari Santri Nasional || Sejarah 22 Oktober, bila ada salah kata dan
bahasa mohon maaf yang sebesar-besarnya, Wallaahul Muafiq Ilaa Aqwamit Thoriq.
Wasalammu
alaikum Wr. Wb.