Bangladesh Menyebarkan Nilai-nilai Islam Melalui 50 Model Masjid
Dalam sambutannya, Hasina berharap masjid-masjid percontohan
ini akan membantu menyebarkan esensi Islam dan praktik-praktik inspiratifnya
kepada semua orang tanpa memandang agama dan kasta mereka.
“Melalui model masjid ini, budaya dan pesan Islam akan
menarik perhatian semua orang. Masyarakat di negeri ini, apa pun agama dan
kastanya, akan dapat memahami esensi Islam,” kata PM Hasina, dikutip dari The
Daily Star, Jumat. . (11/6).
“Melalui model masjid ini, budaya dan pesan Islam akan
menarik perhatian semua orang. Orang-orang di negara ini, apa pun agama dan
kastanya, akan dapat memahami esensi Islam,” kata PM Hasina, dikutip dari The
Daily Star, Jumat . (11/6).
Masjid-masjid tersebut dibangun sebagai bagian dari langkah
pemerintah untuk mendirikan 560 masjid/pusat unggulan di tingkat kecamatan dan
upazila. Dikatakan, bahwa model masjid dibangun dengan tujuan menyebarkan
persaudaraan Islam, nilai-nilai dan praktik Islam yang nyata, untuk melakukan
penelitian, menciptakan infrastruktur yang kuat untuk sholat bagi pria dan
wanita, memberikan pengajaran dan pelatihan agama, dan meningkatkan kesadaran
masyarakat. dari penyakit. sosial.
Apalagi, menurut Hasina, Bangladesh adalah negara mayoritas
Muslim. Oleh karena itu, menurutnya, sangat penting agar ibadah dan nilai-nilai
Islam dipraktikkan dengan baik di tanah air selain mempromosikan budaya Islam.
“Kami telah menyelesaikan pembangunan 50 dari 560 masjid
sehingga Bangladesh juga dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk misi
dan penyebaran agama suci kami Islam di masa depan,” lanjut Hasina.
Selain itu, ia mencontohkan bahwa ini adalah hal yang mulia,
karena Bangladesh muncul dalam jejak bapak pendiri Benjabandu Sheikh Mujipur
Rahman, yang berkali-kali mengabdi kepada Islam dan mendirikan Yayasan Islam.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk waspada dan menjauhkan masyarakat
dari perkawinan anak, mas kawin, kekerasan terhadap perempuan, narkoba dan
kejahatan lainnya.
"Anda harus meningkatkan kesadaran akan ancaman sosial
ini. Kami membangun masjid model ini dengan cara ini," katanya.
Hasina kemudian mengajak para ulama, guru dan wali untuk
berusaha menjauhkan generasi muda dari jalan perang yang mencoreng citra Islam.
Dia mengatakan bahwa atas nama Islam, aktivitas militan dibiarkan tumbuh.
Dia mengatakan bahwa tidak hanya di Bangladesh, tetapi juga
di bagian lain dunia, orang-orang dapat terlihat membunuh dan berperang atas
nama Islam.
Dia menekankan bahwa Islam adalah agama terbaik di dunia.
Namun, menurut dia, sangat disayangkan jika segelintir orang membawa nama baik
Islam dengan cara membuat perang, membunuh, dan meledakkan bom.
"Ini tidak hanya menghancurkan kesucian agama kita,
tetapi juga mencoreng citranya di seluruh negeri," katanya.
Hasina juga mengatakan bahwa Islam adalah agama yang paling
toleran karena memungkinkan setiap orang untuk menikmati hak-hak mereka dan
mengajarkan untuk memperlakukan setiap orang sebagai pribadi. Ketika berbicara
tentang sejarah kemenangan umat Islam dalam sains, ia mengatakan bahwa umat
Islam adalah masyarakat progresif yang mengamalkan sains di segala bidang.
Namun, dia mempertanyakan mengapa umat Islam saat ini tertinggal.
Pada 5 April 2018, Hasina melakukan peletakan batu pertama
pembangunan Masjid Percontohan dan Pusat Budaya Islam dengan dana senilai 8.722
crore kurs taka.
Pemerintah Bangladesh mengimplementasikan proyek dengan dana
sendiri untuk memenuhi janji Hasina yang dibuat dalam manifesto pemilu sebelum
pemilu 2014 untuk membangun masjid model di setiap distrik dan upazila negara
itu.
Selain itu, 100 model masjid lainnya akan dibuka pada tahap
kedua dan ketiga pada 2021, dalam memperingati ulang tahun keseratus Bapak
Bangsa Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman.
Setiap model masjid sedang dibangun di atas petak 40-desimal
di bawah tiga kategori.
Sebanyak 69 masjid berlantai empat sedang dibangun di
kota-kota distrik dan kawasan korporasi kota di bawah Kategori-A, sementara 475
masjid tiga lantai di upazila di bawah Kategori-B dan 16 masjid empat lantai di
daerah pesisir.
Sebuah masjid model distrik memiliki ruang yang cukup untuk
menampung sekitar 1.200 jamaah untuk sholat secara bersamaan. Sedangkan masjid
tingkat upazila dapat menampung 900 jamaah sekaligus.
Masing-masing masjid yang spektakuler itu menelan biaya
15,62 crore kurs taka di kota kabupaten atau kota, dan 13,52 crore kurs taka di
daerah upazila serta 13,61 crore kurs taka di daerah pesisir.
Dalam sebuah model masjid sekaligus pusat budaya Islam,
terdapat ruang sholat dan tempat wudhu yang terpisah untuk pria dan wanita.
Pusat-pusat tersebut memiliki perpustakaan Islam, sudut
penjualan buku Islam, pusat pelatihan dan pra-registrasi untuk calon haji dan
Imam, Hifzkhana (tempat Alquran diajarkan dan dihafal oleh siswa), dan kantor
Yayasan Islam.
Tidak hanya itu, masjid-masjid itu juga dilengkapi dengan
sudut autisme dan kamar tamu bagi wisatawan (baik lokal maupun asing).
Masjid-masjid tersebut juga menyediakan kesempatan untuk melakukan penelitian
Islam dan kegiatan keagamaan serta kegiatan pemakaman. Selain itu, ada
fasilitas untuk mendidik anak-anak dan masyarakat umum.
Masjid-masjid tersebut juga menawarkan fasilitas perumahan
untuk Imam dan Muadzin dan kantor untuk stafnya. Salah satu tambahan yang
paling menarik adalah fasilitas toilet untuk jamaah yang memiliki keterbatasan
fisik.

0 Comments: