Rabu, 30 Juni 2021

Penipuan vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan aplikasi komputer

Penipuan vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan aplikasi komputer


Santri Semesta - Informasi tentang vaksin masih sering terjadi di media sosial. Misalnya, hoaks terkait bahan baku yang digunakan Pfizer dan Moderna untuk memproduksi vaksin. Ia mengatakan, bahan vaksin yang digunakan kedua perusahaan tersebut bukanlah virus, melainkan aplikasi komputer.

“Informasi tentang paksin ini sangat sedikit yang diberikan kepada publik, bahkan akan dikenakan pengawasan yang sangat ketat. Kopit dikatakan disebabkan oleh infeksi turquoise sars cov2, sedangkan paksin kopit menggunakan adenovirus. Bahkan, teknologi paksin mRNA (Pfizer) Dan Moderna) bukan menggunakan virus, melainkan aplikasi komputer.” Demikian informasi yang diunggah akun Facebook Hakim Waluyo pada 20 Juni 2021.

Postingan itu juga mengklaim bahwa tidak ada vaksin berdasarkan virus SARS-CoV-2. Kemudian, vaksin berbasis adenovirus yang digunakan untuk memicu antibodi terhadap SARS-CoV-2 adalah scam / penipuan (bit.ly/3dopi7D).

Sayangnya, klaim ini tidak didasarkan pada fakta yang sulit. Apalagi sering diberitakan ada vaksin dari virus itu sendiri, yaitu Kexing. Vaksin menggunakan platform virus yang tidak aktif atau virus lengkap yang telah dibunuh. Uji klinis vaksin Xenoshine juga telah dilakukan. Tepatnya di Bandung, Jawa Barat. Menurut BPOM, rekor efikasi berdasarkan analisis sementara uji klinis Bandung adalah 65,3%.

Baca Juga : MUI mengimbau umat Islam di zona merah untuktidak sholat Idul Fitri berjamaah di masjid atau tempat terbuka

Jadi, apakah vaksin yang menerapkan metode mRNA seperti Pfizer dan Moderna benar-benar aplikasi komputer? Saat melacak, Pfizer dan Moderna tidak mengandung adenovirus atau virus yang tidak aktif. Ini adalah formula genetik yang menghasilkan protein lonjakan virus. Oleh karena itu, sel dapat menggunakannya untuk membuat protein. Anda dapat mempelajari cara kerja messenger RNA (mRNA) di bit.ly/3gWUoFw.

Situs resmi pfizer.com tidak menyebutkan bahwa vaksin mereka menggunakan sistem aplikasi komputer. Vaksin Moderna dalam situs resminya juga tidak menyebutkan aplikasi komputer.

Terkait dengan pria bernama Peter McCullough di capture yang diunggah akun Facebook Hakim Waluyo, situs pencari fakta factcheck.afp.com pernah mengulasnya pada 10 April 2021. Pria tersebut merupakan ahli jantung asal Amerika Serikat. Dia pernah menyebar klaim palsu tentang vaksin Covid-19. Dalam capture itu, Peter McCullough menyebutkan bahwa vaksin telah membunuh 50 ribu warga Amerika.

Klaim itu jauh berbeda dengan data yang pernah diunggah Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat. Mengutip portal usatoday.com, per April 2021 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan 7.157 kasus Covid-19 di antara orang yang sudah mendapat vaksin lengkap. Anda dapat membacanya di bit.ly/3gY1olo.

Previous Post
Next Post

0 Comments: