Senin, 18 Maret 2019

PENGERTIAN ALGORITMA ITERATIF, REKURSIF, DAN EKSPLORASI

PENGERTIAN ALGORITMA ITERATIF, REKURSIF, DAN EKSPLORASI

 

A. ITERATIF
1.Pengertian iteratif
           Perulangan iteratif merupakan perulangan yang melakukan proses perulangan terhadap sekelompok instruksi di mana perulangan tersebut akan berhenti jika batasan syarat sudah tidak terpenuhi.
Algoritma iteratif
- Teknik Iteratif merupakan suatu teknik pembuatan algoritma dengan pemanggilan procedure    beberapa kali atau hingga suatu kondisi tertentu terpenuhi.
- Tidak ada variabel lokal baru
- Program tidak sederhana
- Menggunakan perulangan for dan while

Perulangan iteratif merupakan perulangan yang melakukan proses perulangan terhadap sekelompok intruksi. Perulangan dilakukan dalam batasan syarat tertentu. Ketika syarat tersebut tidak terpenuhi lagi maka perulangan aka terhenti.

Kelebihan perulangan iteratif:
• Mudah dipahami dan mudah melakukan debugging ketika ada perulangan yang salah.
• Dapat melakukan nested loop atau yang disebut dengan looping bersarang.
• Proses lebih singkat karena perulangan terjadi pada kondisi yang telah disesuaikan.
• Jarang terjadi overflow karena batasan dan syarat perulangan yang jelas.

Kelemahan perulangan iteratif:
• Tidak dapat menggunakan batasan berupa fungsi.
• Perulangan dengan batasan yang luas akan menyulitkan dalam pembuatan program perulangan itu sendiri.


program 1
Bentuk fungsi iteratif :
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int jumlah(int n) {
int hasil = 0;
for (int i=0; i<n; i=i+2)
hasil = hasil + i;
return hasil;
}
void cetak(int n) {
for (int i=0; i<n; i=i+2)
cout << i << ” “;
}
int main(int argc, char *argv[])
{
int n = 10;
cout << jumlah(n);
cetak(n);
system(“PAUSE”);
return EXIT_SUCCESS;
}


B.REKURSIF
1.Pengertian Rekursif
Rekursif dapat diartikan bahwa suatu proses yang  bisa memanggil dirinya sendiri. sedikit menyimpang dari pengertian ada sedikit pendapat tentang Rekursif salah satunya adalah Menurut definisi dalam Microsoft Bookshelf, Rekursif adalah kemampuan suatu rutin untuk memanggil dirinya sendiri. Dalam Rekursif sebenarnya terkandung pengertian prosedur dan fungsi. Perbedaannya adalah bahwa rekursif bisa memanggil ke dirinya sendiri, tetapi prosedur dan fungsi harus dipanggil lewat pemanggil prosedur dan fungsi. Rekursif merupakan teknik pemrograman yang penting dan beberapa bahasa pemrograman mendukung keberadaan proses rekursif ini. Dalam prosedur dan fungsi, pemanggilan ke dirinya sendiri bisa berarti proses berulang yang tidak bisa diketahui kapan akan berakhir.

Algoritma rekursif
- Teknik Rekursif merupakan salah satu cara pembuatan algoritma dengan pemanggilan procedure atau function yang sama
- Ada variabel lokal baru
- Program menjadi lebih sederhana
- Menggunakan perulangan if else
Kelebihan perulangan rekursif:
• Sangat mudah untuk melakukan perulangan dengan batasan yang luas dalam artian melakukan perulangan dalam skala yang besar.
• Dapat melakukan perulangan dengan batasan fungsi.

Perulangan rekursif merupakan salah satu metode didalam pemrograman yang mana dalam sebuah fungsi terdapat intruksi yang memanggil fungsi itu sendri, atau lebih sering disebut memanggil dirinya sendiri.
Kekurangan perulangan rekursif:
• Tidak bisa melakukan nested loop atau looping bersarang.
• Biasanya membuat fungsi sulit untuk dipahami, hanya cocok untuk persoalan tertentu saja.
• Trace error sulit.
• Memerlukan stack yang lebih besar, sebab setiap kali fungsi dipanggil, variabel lokal dan parameter formal akan ditempatkan ke stack dan ada kalanya akan menyebabkan stack tak cukup lagi (Stack Overrun).
• Proses agak berbelit-belit karena terdapat pemangilan fungsi yang berulang-ulang dan pemanggilan data yang ditumpuk.

jika pada program 1, diubah kedalam bentuk rekursif :
Dalam bentuk rekursif :
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int jumlah(int n) {
if(n==0) return (0);
else return (n-2 + jumlah(n-2));
}
void cetak(int n) {
if(n!=0){
cetak(n-2);
cout << n-2 << ” “;
}
}
int main(int argc, char *argv[])
{
int n = 10;
cout << jumlah(n);
cetak(n);
system(“PAUSE”);
return EXIT_SUCCESS;
}
C. EKSPLORASI
1. Strategi Pencarian Berbentuk yaitu meliputi :
A) Greddy Best First Search
            Metode pencarian ini melakukan ekspansi node yang memiliki jarak terdekat dengan goal. Namun, ekspansi yang dilakukan pada metode ini menggunakan evaluasi node hanya dengan melihat kepada fungsi heuristiknya. Dengan kata lain, yang dibandingkan untuk penentuan ekspansi node adalah nilai estimasi/prediksinya saja.
                   f(n) = h(n)
B) A* Search
            Bentuk dari Best First Search yang paling dikenal adalah algoritma pencarian A* (dibaca dengan “A-star”). Sedikit berbeda dengan Greedy yang hanya melihat kepada nilai h(n), pencarian dengan A* melihat kepada kombinasi nilai dari pathnya yaitu g(n) dengan nilai estimasi yaitu h(n).
                  
                  f(n) = g(n) + h(n)
C) Memory-Bounded Heuristic Search

2. Fungsi Heuristik
            Heuristic digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan.
3. Algoritma pencarian lokal dan masalah optimisasi yaitu meliputi :
A) Hill Climbing Search
            Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin.
B) Simulated Annealing Search


            Simulated Annealing adalah suatu algoritma optimasi yang mensimulasikan proses annealing pada pembuatan materi yang terdiri dari butir kristal atau logam. Algoritma untuk untuk optimisasi yang bersifat generik. Berbasiskan probabilitas dan mekanika statistik, algoritma ini dapat digunakan untuk mencari pendekatan terhadap solusi optimum global dari suatu permasalahan. Masalah yang membutuhkan pendekatan SA adalah masalah-masalah optimisasi kombinatorial, di mana ruang pencarian solusi yang ada terlalu besar, sehingga hampir tidak mungkin ditemukan solusi eksak terhadap permasalahan itu

            Berikut ini adalah pemetaan dari Physical Annealing ke Simulated Annealing :

Fisika (termodinamika)
Simulated Annealing
Keadaan sistem
Solusi yang mungkin
Energi
Biaya
Perubahan keadaan
Solusi tetangga
Temperatur
Parameter kontrol
Keadaan beku
Solusi heuristik

Annealing adalah satu teknik yang dikenal dalam bidang metalurgi, digunakan dalam mempelajari proses pembentukan kristal dalam suatu materi. Agar dapat terbentuk susunan kristal yang sempurna, diperlukan pemanasan sampai suatu tingkat tertentu, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan yang perlahan-lahan dan terkendali dari materi tersebut. Pemanasan materi di awal proses annealing, memberikan kesempatan pada atom-atom dalam materi itu untuk bergerak secara bebas, mengingat tingkat energi dalam kondisi panas ini cukup tinggi. Proses pendinginan yang perlahan-lahan memungkinkan atom-atom yang tadinya bergerak bebas itu, pada akhirnya menemukan tempat yang optimum, di mana energi internal yang dibutuhkan atom itu untuk mempertahankan posisinya adalah minimum.
Secara umum ada 3 hal pokok pada simulated annealing, yaitu:
a.   Nilai awal untuk temperatur (T0).
Nilai T0 biasanya ditetapkan cukup besar (tidak mendekati nol), karena jika T mendekati 0 maka gerakan simulated annealing akan sama dengan hill climbing. Biasanya temperatur awal ini ditetapkan sebesar 2 kali panjang suatu jalur yang dipilih secara acak.
b.   Kriteria yang digunakan untuk memutuskan apakah temperatur sistem seharusnya dikurangi.
c.   Berapa besarnya pengurangan temperatur dalam setiap waktu.

Contoh Simulated Annealing

C) Local Beam Search
Beam Search  adalah algoritma pencarian heuristik yangmerupakan optimasi dari pencarian best-first search yang mengurangikebutuhan memorinya. Dalam Beam Search, hanya jumlah solusiparsial terbaik yang telah ditetapkan yang disimpan sebagai kandidat.
Beam Search membutuhkan tiga komponen sebagai inputnya, yaitu :
a.  Masalah yang akan di selesaikan
Biasanya di tampilkan dalam bentuk grafik dan berisi kumpulan node yang tiap satu atau lebih node mengarah ke goal/hasil.
b.  Kumpulan aturan-aturan heuristik untuk pemangkasan
Adalah aturan-aturan spesifik yang mengarah ke ruang masalah dan memangkas node yang tidak menguntungkan dari memori yang berhubungan dengan ruang masalah.
c.  Memori dengan kapasitas yang terbatas
         Adalah memori tempat menyimpan beam, dimana ketika memori dalam keadaan penuh dan node akan di tambahkan ke beam, maka node yang nilainya paling besar yang dihapus, jadi  tidak  akan melebihi memori yang tersedia.
Beam Search memiliki keuntungan yang berpotensi mengurangi perhitungan dan waktu pencarian. Selain itu, pemakaian memori daripencarian ini jauh lebih sedikit daripada metode yang mendasari mtode pencarian ini.  Kelemahan utama Beam Search adalah metode pencarian ini mungkin  tidak dapat mencapai tujuan/hasil yang optimaldan bahkan mungkin tidak mencapai tujuan sama sekali. Padakenyataannya, algoritma beam search berakhir untuk dua kasus:  nodetujuan yang diperlukan tercapai, atau node tujuan tidak tercapai dantidak ada node tersisa untuk dieksplorasi.

Beam A*
Algoritma ini memberikan sedikit variasi pada A*, yaitu dengan membatasi simpul yang bisa disimpan di dalam OPEN. Ketika jumlah simpul di OPEN sudah melebihi batas tertentu, maka simpul dengan nilai f terbesar akan dihapus. Sedangkan jumlah simpul yang di dalamCLOSED tetap dibiarkan tanpa batasan karena simpul yang di dalamCLOSED memang tidak mungkin dihapus. Dengan membatasi jumlah simpul di OPEN, maka pencarian menjadi lebih terfokus seperti sinar (beam). Sehingga variasi ini dinamakan Beam A*.
Implementasi algoritma BA* sama dengan A* tetapi ada sedikit fungsi tambahan untuk pengecekan dan penghapusan simpul terburuk di OPEN.
Algoritma Beam A* menggunakan dua senarai : OPEN danCLOSED. OPEN adalah adalah senarai (list) yang digunakan untuk menyimpan simpul-simpul yang pernah dibangkitkan dan nilai heuristiknya telah dihitung tetapi belum terpilih sebagai simpul terbaik (best node). Dengan kata lain, OPEN berisi simpul-simpul yang masih memiliki peluang (peluangnya masih terbuka) untuk terpilih sebagai simpul terbaik. Sedangkan CLOSED adalah senarai untuk menyimpan simpul-simpul yang sudah pernah dibangkitkan dan sudah pernah terpilih sebagai simpul terbaik. Artinya, CLOSED berisi simpul-simpul yang tidak mungkin terpilih sebagai simpul terbaik (peluang untuk terpilih sudah tertutup).
Terdapat tiga kondisi bagi setiap sukseror yang dibangkitkan, yaitu : sudah berada di OPEN, sudah berada di CLOSED, dan tidak berada di OPEN maupun CLOSED. Pada ketiga kondisi tersebut diberikan penanganan yang berbeda-beda.
Jika suksesor sudah pernah berada di OPEN, maka dilakukan pengecekan apakah perlu pengubahan parent atau tidak tergantung pada nilai g-nya melalui parent lama atau parent baru. Jika melaluiparent baru memberikan nilai g yang lebih kecil, maka dilakukan pengubahan parent. Jika pengubahan parent dilakukan, maka dilakukan pula perbaruan (update) nilai g dan f  pada suksesor tersebut. Dengan perbaruan ini, suksesor tersebut memiliki kesempatan yang lebih besar untuk terpilih sebagai simpul terbaik (best node).
Jika suksesor sudah pernah berada di CLOSED, maka dilakukan pengecekan apakah perlu pengubahan parent atau tidak. Jika ya, maka dilakukan perbaruan nilai g dan f  pada suksesor tersebut serta pada semua “anak cucunya” yang sudah pernah berada di OPEN. Dengan perbaruan ini, maka semua anak cucunya tersebut memiliki kesempatan lebih besar untuk terpilih sebagai simpul terbaik (best node).

Jika suksesor tidak berada di OPEN maupun CLOSED, maka suksesor tersebut dimasukkan ke dalam OPEN. Tambahkan suksesor tersebut sebagai suksesornya best node. Hitung biaya suksesor tersebut dengan rumus f = g + h.

Previous Post
Next Post

0 Comments: