SANTRI BADUNG VS KIYAI JENIUS.
Pada sebuah majlis pengajian Aqiidah, tiba- tiba salah
seorang murid yang terkenal badung, bandel, tapi pinter mengajukan sebuah
pertanyaan yang membuat semua santri
terperangah dan gerah:
“Pak kiyai, bolehkah aku bertanya?”
“Tentu saja boleh, apa pertanyaanmu?”
“Begini pak kiyai, saya ada 3 (tiga) pertanyaan, mohon
penjelasannya”:
1. Setan itu
diciptakan dari api, nah kalau nanti dia masuk neraka, dia akan ke-enakan dong,
karena api cocok bertemu dengan api. Pasti setan nggak akan sengsara di neraka.
2. Apakah
sebenarnya hakekat takdir itu?
3. Apakah yang
dilakukan Allah saat ini?
Para santri lain agak kaget atas ulah temannya yang terkenal
bandel itu. Namun pak kiyai berkata dengan penuh kesabaran terhadap pertanyaan
yang agak berbau kurang ajar itu, seraya berkata:
“Baiklah, aku akan berikan satu jawaban saja untuk menjawab
tiga pertanyaan kamu itu sekaligus. Bolehkan?”.
“Silahkan pak kiyai”.
Maka secara tiba- tiba sang kiyai bangkit dan menampar wajah
sang murid.
Perbuatan sang kiyai itu sungguh tidak diduga oleh sang santri,
juga para murid yang lainnya. Maka serentak proteslah si murid:
“Lho, kok kiyai
marah? Jangan marah dong kiyai, saya bertanya kan karena memang belum mengerti
tentang suatu masalah? Kata pak kiyai kalau belum tahu tentang masalah harus
berani bertanya?”
Pak kiyai menjelaskan:
“Tamparan itu kulakukan bukan karena aku marah, tapi itulah
jawaban saya!”
“Maksudnya?” sang murid pun bertanya sambil terbengong-
bengong.
“Begini: pipi kamu itu dibuat dari apa?”
“Daging pak kiyai”
“Kalau tangan saya?”
“Juga daging pak kiyai”.
“Sakit nggak saya tampar?”
“Sakit pak kiyai”
“Jadi daging ditampar pakai daging juga sakit kan? Begitu
juga: Api ditampar pakai api juga akan sakit. Benar tidak? Jadi setan yang dari
api, nanti tatkala disiksa pakai api, diapun akan menderita dan sengsara luar
biasa”
Masuk akal juga, kata sang santri. Sekarang dia mulai
memahami tindakan kiyainya yang jenius itu.
“Tentang masalah takdir, pernahkah terpikir olehmu atau olehku bahwa aku akan menampar wajahmu beberapa saat sebelum kejadian?”
“Nggak pernah terpikir pak kiyai”.
“Itulah hakekat takdir. Semuanya adalah hak prerogratif
Allah. Tidak ada seorangpun yang yang tahu tentang apa yang sebenarnya akan
terjadi secara pasti sebentar lagi, besok atau waktu yang akan datang, karena itu
adalah rahasia Allah. Kita yakin bahwa
manusia dan semua makhluq sudah di INSTALL dan di PROGRAM oleh Allah.
Hanya Allah saja yang mampu me RE- INSTAL program kehidupan
kita. Nah kewajiban kita sebagai manusia adalah BERUSAHA dan BERIKHTIYAR seraya
BERDO’A, seraya meyakini bahwa sukses dan gagal itu adalah berjalan sesuai
takdir Ilahi. Maka saat ia sukses ia tak akan sombong, dan pada saat gagal, ia
tak akan pernah berputus asa untuk bangkit lagi”.
“Yang ketiga kiyai?” Sekarang sang murid menunggu penuh
antusias terhadap penjelasan kiyainya.
“Tentang pertanyaanmu : Allah sekarang sedang apa, ya.. itu,
Allah sedang mengatur dan memegang ubun- ubun setiap makhluk ciptaan
Nya agar mereka selalu berada dalam rencana takdirnya yang azaly. Buktinya
kamu diatur oleh Allah mengajukan
pertanyaan seperti itu agar aku dapat menamparmu sesuai takdir Nnya. Dan
kamu pun melakukan itu semua sesuai
Qodar Nya, akupun menampar kamu sesuai dengan
rencana Nya. Paham?”
“Paham pak kiyai….terimakasih”.
Dasar kiyai jenius, wong menampar orang kok malah dapat
ucapan terimakasih. Opo tumon?
Pengajian pun kemudian ditutup. Para santripun malam itu
kemudian pulang ke pemondokannya masing-
masing dengan hati puas seraya makin kagum pada
kedalaman ilmu kiyainya.
Di Tulis : Fais

0 Comments: