Selasa, 22 Juni 2021

3 Syarat Demonstran Madura di Balai Kota Surabaya

3 Syarat Demonstran Madura di Balai Kota Surabaya

Santri Semesta-Pada Senin (21/6/2021), sekelompok preman yang mengaku sebagai Aliansi Masyarakat Madura Bersatu berdemonstrasi di depan kantor balai kota di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam aksi bertajuk "Demonstrasi Melawan Madura", tiga syarat diajukan.

Syaratnya adalah menghentikan isolasi yang diskriminatif dan hanya perlu mengambil swab antigen di tempat hiburan dan populasi lain di Surabaya.

Mereka juga meminta Wali Kota Surabaya untuk meminta maaf kepada masyarakat Madura.

“Kalau walikota mau ambil swab, silahkan ke tempat keramaian lainnya. Kalau kebijakan swab ini berlanjut 1-2 minggu ke depan, Madrasah tidak akan mati karena virus Covid-19, tapi karena kelaparan dan bisa tidak bekerja”, kata koordinator operasi Ahmad Annur dalam sambutannya.

Dia juga akan membubarkan dan menghentikan pos blokade Surabaya di sisi Suramadu.

"Bubarkan pos penyekatan karena banyak dampak yang dialami warga Madura, mulai dari sakit yang dialami warga Madura yang bekerja di Surabaya dikarenakan setiap hari harus di-swab, hingga melemahnya ekonomi di Madura," lantangnya.

Para demonstran akhirnya bertemu dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Dalam wawancara usai bertemu dengan pengunjuk rasa, Eri mengatakan kebijakan tersebut merupakan keputusan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim.

Ia mengatakan, dirinya dan Bupati Bangkalan hanya sebagai pelaksana dari keputusan yang disepakati.

"Nanti saya akan sampaikan juga terkait tuntutan yang lainnya ke Forkopimda Jatim, nanti kami menunggu arahan dari satgas Covid-19 wilayah," ucapnya kepada awak media.

Mengenai permintaan penghentian tes swab, kata dia, berdasarkan kesepakatan antara Forkopimda dan Bupati Bangkalan di Jawa Timur.

"Saya sampaikan juga tadi, kalau sudah ada SIKM (surat izin keluar masuk) enggak perlulah ada swab di Surabaya, karena sudah ada kesepakatan dengan pimpinan daerah Forkopimda Jatim," tuturnya

Mengenai pandangan bahwa orang Madura didiskriminasi, Eri mengatakan bahwa pandangan ini membuatnya sangat sedih.

Pasalnya, kakek Eri berasal dari Madura. Dia memiliki keluarganya yang tinggal di sana.

Berita Terkini 
Berita
Surabaya
Suramadu
Covid 19
Corona
Tes Sweb
Gubernur
Masyarakat
Madura

 

Previous Post
Next Post

0 Comments: