Senin, 31 Maret 2025

Kumpulan Pantun Lebaran Eid 2025 M : Kemeriahan Idul Fitri dalam Untaian Pantun

Kumpulan Pantun Lebaran Eid 2025 M : Kemeriahan Idul Fitri dalam Untaian Pantun

 Kemeriahan Idul Fitri dalam Untaian Pantun

Santri Semesta - Lebaran adalah momen yang penuh kebahagiaan dan kehangatan. Selain sebagai ajang silaturahmi, Idul Fitri juga menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan. Melalui rangkaian pantun yang indah dan bermakna, kita dapat menyampaikan ucapan selamat serta harapan yang tulus.

Berikut ini adalah kumpulan pantun Lebaran yang menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, dan keikhlasan dalam meminta serta memberi maaf. Cocok untuk dibagikan sebagai ucapan digital, konten media sosial, hingga naskah pembawa acara dalam perayaan halal bihalal.

Simak pantun-pantun penuh makna berikut dan mari rayakan Idul Fitri dengan hati yang bersih dan jiwa yang suci! 🌙✨

Pantun Lebaran Idul Fitri


Jalan-jalan ke kota santri,
Jangan lupa beli ikan patin.
Selamat hari raya Idul Fitri,
Mohon maaf lahir dan batin.

 

Baju baru bergambar bintang,
Dibeli langsung dari Madura.
Hari Idul Fitri kini menjelang,
Mari sambut dengan gembira.

 

Jalan-jalan ke Surabaya,
Jangan lupa ke pasar ikan.
Selamat bahagia di hari raya,
Mari kita saling memaafkan.

 

Mimpi indah menjadi putri,
Bersanding raja penuh wibawa.
Selamat hari raya Idul Fitri,
Sucikan hati, bersihkan jiwa.

Serigala Yang Beriman Kepada Rasulullah SAW

Jalan-jalan ke pasar ikan,
Pergi berdua dengan istri.
Kami sekeluarga mengucapkan,
Selamat hari raya Idul Fitri.

 

Buah durian enak dimakan,
Aromanya wangi saat dibelah.
Selamat hari raya saya ucapkan,
Mohon maaf atas segala salah.

 

Hutan pinus hijau lebat,
Tumbuh subur di tanah Maluku.
Selamat Idul Fitri, wahai sahabat,
Mohon maafkan segala salahku.

 

Buah semangka dan pepaya,
Manis rasanya saat dimakan.
Mari berjabat tangan di hari raya,
Saling memaafkan dengan ketulusan.

 

Jalan-jalan ke Amerika Latin,
Jangan lupa singgah di Haiti.
Mohon maaf lahir dan batin,
Jika dulu pernah menyakiti.

 

Pergi ke masjid bawa sajadah,
Masjid indah di pinggir telaga.
Hari raya kini terasa indah,
Bisa berkumpul bersama keluarga.

 

Semoga pantun-pantun ini menambah kebahagiaan di hari yang fitri. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin! 🌙✨

Minggu, 30 Maret 2025

Lebaran 2025: Kegembiraan, Tradisi, dan Makna Suci di Hari Kemenangan

Lebaran 2025: Kegembiraan, Tradisi, dan Makna Suci di Hari Kemenangan

Lebaran 2025: Kegembiraan, Tradisi, dan Makna Suci di Hari Kemenangan


Santri Semesta – Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 dengan penuh suka cita. Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, momen Lebaran menjadi saat yang dinanti untuk berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi, serta saling memaafkan. Suasana meriah pun tampak di berbagai daerah dengan tradisi khas masing-masing yang tetap dijaga dari generasi ke generasi.

1. Penentuan Hari Raya Idul Fitri 2025

Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menggelar sidang isbat pada tanggal 29 Ramadan 1446 H untuk menentukan 1 Syawal. Berdasarkan hasil pemantauan hilal yang dilakukan di beberapa titik di Indonesia, diputuskan bahwa Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 30 April 2025. Keputusan ini disambut baik oleh masyarakat yang telah menunggu kepastian tanggal perayaan Lebaran.

2. Antusiasme Masyarakat dalam Menyambut Lebaran

Seperti tahun-tahun sebelumnya, antusiasme masyarakat dalam menyambut Idul Fitri begitu tinggi. Pusat perbelanjaan dipenuhi oleh warga yang mencari pakaian baru dan oleh-oleh untuk keluarga. Pasar tradisional dan supermarket juga mengalami lonjakan pengunjung yang membeli bahan makanan untuk persiapan hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan rendang.

Mudik atau pulang kampung tetap menjadi tradisi utama yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang Lebaran. Jalur darat, laut, dan udara dipadati oleh pemudik yang ingin berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. Pemerintah pun telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengatur arus mudik, termasuk penyediaan layanan mudik gratis dan peningkatan fasilitas transportasi umum.

3. Suasana Takbiran dan Shalat Idul Fitri

Malam sebelum Lebaran, gema takbir berkumandang di seluruh penjuru negeri. Masjid-masjid dan mushola dipenuhi oleh umat Islam yang mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai bentuk syukur atas selesainya bulan Ramadan. Di beberapa daerah, takbir keliling dengan obor dan kendaraan hias juga digelar untuk menambah semarak perayaan.

Keesokan harinya, umat Islam berbondong-bondong menuju masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri. Di Jakarta, Shalat Ied di Masjid Istiqlal dihadiri oleh ribuan jemaah, termasuk para pejabat dan tokoh masyarakat. Khutbah Idul Fitri yang disampaikan oleh ulama menekankan pentingnya kebersamaan, kepedulian sosial, dan semangat untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadan.

4. Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah

Lebaran di Indonesia tidak hanya sekadar ibadah dan silaturahmi, tetapi juga diwarnai dengan tradisi khas daerah yang tetap lestari. Berikut beberapa tradisi unik Lebaran di berbagai wilayah:

  • Kupatan (Jawa dan Bali): Tradisi makan ketupat bersama sebagai simbol kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa.

  • Grebeg Syawal (Yogyakarta): Tradisi mengarak gunungan hasil bumi dari Keraton Yogyakarta yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.

  • Batobo (Riau): Tradisi berkumpul dan bersilaturahmi dengan tetangga serta menyantap makanan khas daerah.

  • Bakar Batu (Papua): Perayaan Lebaran dengan memasak makanan secara tradisional menggunakan batu yang dipanaskan.

  • Ngejot (Bali): Tradisi berbagi makanan antara umat Muslim dan umat Hindu sebagai simbol toleransi dan kerukunan.

5. Makna Suci Lebaran dan Saling Memaafkan

Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Hari kemenangan ini menjadi momentum bagi umat Muslim untuk membersihkan diri, baik secara lahir maupun batin. Tradisi saling memaafkan menjadi bagian penting dalam perayaan Lebaran. Masyarakat saling mengunjungi, berjabat tangan, dan mengucapkan permohonan maaf dengan tulus.

Tak hanya dalam lingkup keluarga, makna Lebaran juga tercermin dalam semangat berbagi dengan sesama. Banyak masyarakat yang menyisihkan rezekinya untuk memberikan zakat fitrah, sedekah, serta santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Hal ini menunjukkan bahwa Idul Fitri adalah hari yang penuh berkah dan kebahagiaan yang seharusnya dirasakan oleh semua orang.

“Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana”, kata Gus Mus

6. Peran Teknologi dalam Silaturahmi Lebaran

Di era digital, perayaan Lebaran juga mengalami perubahan dalam cara bersilaturahmi. Bagi mereka yang tidak bisa mudik, video call dan pesan digital menjadi solusi untuk tetap berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat. Media sosial pun dipenuhi dengan ucapan selamat Idul Fitri, baik dalam bentuk tulisan, gambar, maupun video kreatif.

Banyak juga yang memanfaatkan layanan belanja online untuk mengirimkan hampers Lebaran kepada keluarga dan sahabat. Tren ini semakin meningkat sejak pandemi dan terus berlanjut sebagai bagian dari gaya hidup modern.

7. Pesan Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

Presiden RI dalam pidato Idul Fitri 2025 menyampaikan harapan agar momen Lebaran ini menjadi ajang mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. “Mari kita jadikan Idul Fitri sebagai kesempatan untuk saling memaafkan dan mempererat kebersamaan, baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Presiden dalam pidatonya.

Para tokoh agama dan ulama juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di tengah perayaan. Mereka mengajak masyarakat untuk tidak hanya fokus pada aspek perayaan, tetapi juga meningkatkan keimanan dan kepedulian terhadap sesama.

8. Harapan di Hari yang Fitri

Dengan segala kemeriahannya, Idul Fitri 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Setelah sebulan penuh berpuasa dan menempa diri dalam kebaikan, diharapkan nilai-nilai kebaikan tersebut terus dijaga dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga keberkahan dan kedamaian selalu menyertai kita semua. Aamiin. 🌙✨(AR)

Pidato Ajaran Hindu dalam Kehidupan Sehari-hari: Mewujudkan Dharma dan Keharmonisan

Pidato Ajaran Hindu dalam Kehidupan Sehari-hari: Mewujudkan Dharma dan Keharmonisan


Om Swastiastu,

Yang saya hormati para pemuka agama, tokoh masyarakat, serta seluruh umat Hindu yang hadir pada kesempatan yang penuh berkah ini.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah-Nya, kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat dan penuh semangat untuk memperdalam nilai-nilai ajaran Dharma dalam kehidupan kita.

Makna dan Tujuan Hidup dalam Hindu

Dalam ajaran Hindu, kehidupan memiliki tujuan yang sangat jelas, yang dikenal sebagai Catur Purusha Artha, yaitu Dharma (kebajikan), Artha (kesejahteraan), Kama (keinginan), dan Moksha (pembebasan). Keempat tujuan ini harus dicapai secara seimbang, tanpa melupakan kewajiban kita sebagai manusia untuk menjalani hidup yang penuh kebajikan.

Dharma adalah landasan utama kehidupan kita. Ia mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik, mengikuti ajaran suci Veda, dan menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai kebenaran. Tanpa Dharma, kehidupan manusia akan kehilangan arah dan makna sejati.

Artha dan Kama harus dikejar dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kekayaan dan kebahagiaan duniawi bukanlah sesuatu yang dilarang, tetapi harus diperoleh dan digunakan dengan cara yang benar serta tidak melanggar prinsip Dharma.

Akhirnya, Moksha adalah tujuan tertinggi, yaitu mencapai pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian (Samsara). Hal ini hanya bisa dicapai dengan menjalani kehidupan yang penuh kesadaran spiritual dan pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Ajaran Tri Hita Karana sebagai Panduan Kehidupan

Dalam menjalani kehidupan ini, kita juga diajarkan konsep Tri Hita Karana, yang terdiri dari tiga hubungan harmonis yang harus dijaga:

  1. Parahyangan – Hubungan manusia dengan Tuhan. Kita harus senantiasa menjalankan ritual keagamaan, berdoa, dan mendekatkan diri kepada-Nya melalui berbagai upacara dan yadnya.

  2. Pawongan – Hubungan manusia dengan sesama. Sebagai umat Hindu, kita diajarkan untuk hidup dalam semangat gotong royong, saling membantu, dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan.

  3. Palemahan – Hubungan manusia dengan alam. Kita harus menjaga lingkungan, tidak merusak alam, dan selalu hidup selaras dengan hukum alam yang telah diciptakan oleh Tuhan.

Ajaran Ahimsa dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu nilai penting dalam ajaran Hindu adalah Ahimsa, yang berarti tanpa kekerasan. Kita diajarkan untuk tidak menyakiti makhluk hidup, baik secara fisik maupun verbal. Ahimsa tidak hanya terbatas pada tindakan, tetapi juga dalam pikiran dan ucapan kita. Dengan menerapkan Ahimsa, kita dapat menciptakan kehidupan yang damai, harmonis, dan penuh cinta kasih.

Kesimpulan

Sebagai umat Hindu, kita memiliki tanggung jawab untuk selalu menjalankan Dharma, menjaga keseimbangan dalam kehidupan, serta menerapkan nilai-nilai ajaran Hindu dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan menjunjung tinggi Tri Hita Karana dan Ahimsa, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan dunia yang lebih damai.

Semoga kita semua senantiasa diberikan kebijaksanaan dan kekuatan dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh Dharma.

Om Santih, Santih, Santih Om.

Kamis, 16 Januari 2025

Kumpulan Teks Pidato Menghargai Keberagaman: Memperkuat Persatuan di Tengah Perbedaan Di Hari Natal

Kumpulan Teks Pidato Menghargai Keberagaman: Memperkuat Persatuan di Tengah Perbedaan Di Hari Natal

 Menghargai Keberagaman: Memperkuat Persatuan di Tengah Perbedaan Di Hari Natal


Santri Semesta - berikut ini contoh pidato dengan tema "Menghargai Keberagaman: Memperkuat Persatuan di Tengah Perbedaan" sekitar 500 kata:

Selamat malam, hadirin sekalian yang saya hormati.

Hari ini, saya ingin berbicara tentang keberagaman, sebuah kenyataan yang membentuk esensi bangsa kita. Indonesia, sebagai negara dengan beragam etnis, budaya, dan agama, adalah gambaran nyata dari keberagaman. Namun, di balik keberagaman ini, kita memiliki satu ikatan yang kuat: persatuan.

Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan. Setiap budaya, setiap agama, setiap etnis, memiliki keunikannya sendiri. Masing-masing membawa warna dan kekayaan pada kanvas nasional kita. Dalam perbedaan itulah kita menemukan keindahan dan kekuatan kita.

Baca Juga : Kumpulan Teks Pildacil Buat Lomba Dan Imtihan

Namun, seringkali, kita melihat bagaimana perbedaan bisa menimbulkan konflik. Kita melihat bagaimana ketidakpahaman dan ketidaktahuan bisa memicu perpecahan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk kembali pada inti dari identitas kita: Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu.

Pentingnya persatuan di tengah keberagaman tidak bisa diabaikan. Karena, tanpa persatuan, keberagaman bisa berubah menjadi perpecahan. Tanpa persatuan, kita bisa kehilangan kekuatan kita. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat persatuan di tengah keberagaman.

Bagaimana kita melakukannya? Pertama, dengan saling menghargai. Menghargai berarti kita menerima dan menghormati perbedaan yang ada. Kita tidak perlu setuju dengan semua hal, tetapi kita perlu menghargai hak orang lain untuk memiliki pendapat dan keyakinan mereka sendiri.

Kedua, dengan saling memahami. Memahami berarti kita berusaha untuk belajar dan mengenal lebih baik tentang perbedaan yang ada. Dengan memahami, kita bisa menghilangkan prasangka dan ketidakpahaman yang bisa memicu konflik.

Ketiga, dengan saling berbagi. Berbagi berarti kita berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, kita berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Dengan berbagi, kita menunjukkan bahwa kita peduli tentang sesama, kita menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari satu kesatuan.

Hadirin sekalian,

Keberagaman adalah anugerah, dan persatuan adalah kekuatan. Mari kita hargai keberagaman dan memperkuat persatuan. Karena, di dalam keberagaman dan persatuan itulah, kita menemukan identitas kita sebagai bangsa.

Terima kasih. (riz/riz)


Selasa, 29 Juni 2021

Kumpulan Teks Pildacil Buat Lomba Dan Imtihan

Kumpulan Teks Pildacil Buat Lomba Dan Imtihan


Santri Semesta - Pidato Pildacil sudah lumrah di berbagai desa atau madrasah kecil, Jadi kami buatkan untuk anda yang belum tau membuat pidato untuk anak usia dini agar bisa di pakai ketika lomba, imtihan, tampilan, DLL, Berikut Pidatonya :

Pidato Berbakti Kepada Orang Tua

Assalamualaikum wr wb

”allhamdulillah hirobbil alamin,

wabihi nasta’in wa ala umurid dunya waddin,

washola tuwasalamu ala asrofil anbiya’i wal mursalin,

sayyidina muhammadin,

wa ala alihi wa sohbihi wasallim, 

amma ba’du.”

 

Yang saya hormati pengasuh Madrsah Bahrul Ulum Pangloros yaitu R. KH. Muhammad Hafidz Munnah sami’na wa atho’na

Yang saya hormati Segenap Dewan Juri Asatidz Wal Asatidzah yang tidak bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya

Juga yang saya hormati Teman-teman sekalian yang saya sayangi dan cintai

 

Segala puji kehadirat illahi robbi, yg telah memberi tanpa henti, kini telah terbukti, gaya hidup semakin bergengsi, pakaian rapi berdasi, rumah mewah berpagar besi,didepanya mobil mersi,perabotan meja dan kursi,ditambah HP dan TV, makanan keju dan roti, ini anugrah yg patut kita syukuri

Solawat salam kita sanjungkan kepada rosulullah, juru selamat dunia akhirat, beliau pembimbing umat, sekarang persaiangan semakin ketat, harga sembako semakin meningkat, disana sini banyak orang maksiat, ini bertanda kiamat sudah dekat [nauzubillahi mindalik].

Dewan juri yg saya hormati teman-teman seperjuangan yg budiman tema bahasan kali ini adalah menyayangi orang tua. hadirin kita diharuskan saling menyayangi diantaranya sayang ibu sayang ayah,sayang teman,sayang adik kakak,pokoknya sayang semuanya. kalo kita ingin disayang ibu, ingin di sayang ayah kita juga harus menyayangi mereka berdua caranya menaati perintahnya terutama rajin belajar agar kita bisa masuk surga.

   Hadirin rohimakumullah

Orang tua kita terutama ibu sangat besar jasanya beliau yg telah mengandung sembilan bulan lamanya,melahirkan,mengurus dengan penuh kesabaran hingga kita seusia ini.

Allah Subahanahu wa ta ala melarang keras manusia berbuat tidak baik kepada orang tua.

 

Allah Subahanahu wa ta ala berfirman dalam al quran Yang artinya:

“Maka sekali kali janganlah engkau mengatakan kepada kedua orang tuamu perkataan (ah) dan janganlah engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yg baik.”

   Ini menandakan bahwa kita harus sayang kepada kedua orang tua kita

Bahkan nabi muhammad saw bersabda

Yang artinya

Keridoan allah terletak pada keridoan orang tua kita

Sayang orang tua banyak caranya....

Membantu ibu memasak....boleh

Membantu cuci piring ....boleh juga

Dan yang penting, kita patuh dan selalu berdoa untuk mereka.

Sudah hafal ya doa untuk ayah dan ibu ? Yu kita sama-sama berdoa....

رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Mudah-mudahan kita menjadi waladun solihun. Aamin ya Robbal ‘Alamin

Akhir kata, kalau ada piring yang pecah jangan disimpan di dalan peti, kalau ada kata-kata saya yang salah, jangan disimpan di dalam hati. Burung Irian burung Cenderawasih, cukup sekian terima kasih....

Undzur ma qoola, walaa tandzur man qola...

Tsummas salamu’alaikum wr. wb.

Pidato Keutamaan Menuntut Ilmu

Assalamualaikum wr wb

”allhamdulillah hirobbil alamin,

wabihi nasta’in wa ala umurid dunya waddin,

washola tuwasalamu ala asrofil anbiya’i wal mursalin,

sayyidina muhammadin,

wa ala alihi wa sohbihi wasallim, 

amma ba’du.”

Yang saya hormati pengasuh Madrsah Bahrul Ulum Pangloros yaitu R. KH. Muhammad Hafidz Munnah sami’na wa atho’na

Yang saya hormati Segenap Dewan Juri Asatidz Wal Asatidzah yang tidak bisa saya sebut satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya

Juga yang saya hormati Teman-teman sekalian yang saya sayangi dan cintai

Puja serta Puji kita panjatkan ke haditar Ilahi Robbi,,, Sholawat Serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda Alam ya’ni Habibana Wanabiyya Muhammad SAW

 

Hadirin rohimakumulloh

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Keutamaan Mnecari Ilmu,,

Ilmu adalah sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan ilmu manusia bisa menjalani hidup sesuai dengan harapan. Karena itulah menuntut Ilmu wajib bagi setiap orang Muslim hingga ajal menjemput.

Sebagaimana dikatakan Imam Ahmad Bin Hambal “Manusia sangat berhajat pada ilmu lebih daripada hajat mereka pada makanan dan minuman”

Firman Allah SWT daam Alquran:

Yarfaillahulladzina Amanu Minkum Walladzina Utul Ilma Darojat (Qur’an Al mujadalah 11)

Artinya: Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan (iImu) beberapa derajat Berikut Keutamaan Ilmu Dan Pentingnya menuntut Ilmu:

1.           Menuntut Ilmu Wajib Bagi Setiap Muslim

Nabi Muhammad SAW bersabda : Tholabul Ilmi Faridlotun ‘Ala Kulli Muslimin Wamuslimatin HR.

Ibnu Majah, Baihaqi, dll

Tholabul Ilmi Faridotun Ala Kulli Muslimin Wa muslimat

(Menutut Ilmu Wajib atas semua muslim dan muslimah) Kewajiban menuntut ilmu dalam hadits ini adalah ilmu agama, ilmu yang akan menuntun setiap orang muslim pada kehidupan yang hakiki

2.           Menuntut Ilmu Sampai Kenegeri Yang Jauh

Dalam hadits ini menunjukkan pentingnya menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri yang jauh sekalipun yaitu China.

“Uthlubul ilma Wa lau Bisshin” artinya “Carilah ilmu sekalipun di negeri Cina.”

Namun Hadits ini banyak berselisih pendapat mengenai keshohehannya bahkan ada yang berpendapat bahwa hadits ini dianggap bathil mengingat china tidak menunjukkan kemuliaan, jadi kalaupun hadits ini shoheh tidak dimaksudkan sama sekali dalam hadits ini mengenai keutamaan negeri China melainkan jauhnya.

3.           Menuntut Ilmu Sampai Liang Lahat

“uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi” artainya  “Carilah ilmu sejak bayi hingga ke liang kubur.”

4.           Mencari Ilmu Untuk  Dunia Dan Akhirat

Dibawah ini juga dianggap sebagai hadits lemah atau tidak ada asalnya dan ada yang mengatakan bahwa ini ucapan Imam asy-Syaf’i bukan ucapan Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam.

“Barang siapa yang menghendaki dunia maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki akhirat maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki dunia dan akhirat maka hendaknya dia berilmu.”

Hadits atau lafadz diatas di atas seringkali kita dengar dari para muballigh (penceramah) yang membahas tentang pentingnya ilmu

Akhirnya Hanya itu yang dapat saya sampaikan  mohon  akan kekurangan dan kekhilafannnya,

“khud ma Shofa wada’ma kadar”

Tsummas salamu’alaikum wr. wb.


Perbedaan Santri Sekarang Dan Santri Dulu

عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين و الصلاة والسلام على نبينا وحبيبنا وشفيعنا ومولنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين أما بعد.

Yang kami muliakan para alim ulama, para Kyai, bunyai, gus-gus, ustadz-utadz serta keluarga madrasah bahrul ulum ….. Dan juga kepada para juri juri, yang sangat saya muliakan

Pertama-tama dan yang paling utama sebelum yang kedua, marilah kita ucapkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi nikmat kepada kita semua berupa kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kita dapat berkumpul pada Lailatul muhadasah ini.

Kedua kalinya tak  shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan alam, seorang pahlawan, seorang proklamator  yakni Nabi  Muhammad Saw. Berkat beliaulah kita dapat hidup tenang tanpa perang, hidup dan rukun.

Para hadirin yang dirahmati Allah SWT

Hari ini kita sudah sama-sama tahu bahwa hidup sekarang berbeda dengan kehidupan di zaman dulu. Kalau dulu ceritanya, orang mau nonton TV saja susahnya minta ampun, sekarang TV malah dapat kita tonton di kamar mandi. Ia kan? Yang bilang ia berarti pengalaman. Allahumma sholli ala Muhammad.

Sekarang sudah eranya revolusi industri khususnya industri teknologi. Santri Millennial sekarang bila kangen pada kekasihnya sudah tidak seperti dulu. Kalau ceritanya santri dulu bila kangen kepada kekasihnya, dia nulis surat, kertasnya warna ping, tulisannya warna ungu, “Dik sudah lama kita tidak jumpa, karena jarak antara engkau dan aku terlampau jarak dan waktu, aku di desa engkau di kota. Tapi yakinlah kalau kau tetap satu-satunya wanita yang mampu mengisi relung hatiku. Itu kata-kata santri zaman dulu bila rindu kepada kekasihnya. Kemudian dikirim lewat Pak Pos yang harus menunggu balasan berminggu, itu pun kalau dibalas. Jadi rindu zaman dulu itu berat.

Beda dengan santri zaman sekarang. Ketika sudah rindu tinggal selfie kirim lewat watsapp beri tanda emoji “emah.. emah…emah”, selesai. Kata-katanya pun beda, “dik, bapakmu sipir penjara ya, pantesan kamu memenjarakan aku di hatimu”. Allahumma Sholli ala Muhammad.

Hadirin yang dirahmati Allah

Kalau santri dulu ditanya tentang cita-cita, “kamu cita-tanya jadi apa, dijawab, PNS, Polisi, Tentara, dan sebagainya”. Kalau santri zaman sekarang sudah beda, bila ditanya tentang cita-cita, “cita-citamu ingin jadi apa, dijawab, youtubers, editing, programer dan sejenisnya”. Kok beda ya karena jamannya sudah beda. Orang dulu tidak mengenal Ojol sekarang sudah biasa kemana-kemana naik ojek online. Makanya kita sebagai generasi millennial jangan ketinggalan untuk segera belajar apa yang dibutuhkan orang sekarang. Dan ini sesui dengan apa yang diterangkan dalam kitab taklimulmutaalim:

وينبغي لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه في أمر دينه في الحال، ثم ما يحتاج إليه في المآل

Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah belajar sesuatu yang dianggap paling baik serta dibutuhkan dalam kehidupan agamanya hari ini, kemudian pelajari juga tentang apa-apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Allahumma sholli ala Muhammad

Makanya tak jarang kita jumpai di internet, tentang kata-kata rayuan cinta tapi menggunakan ilmu tajwid, contohnya:

“Sesudah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qolqolah Kubro bergetar dengan dahsyat.” Itu contoh saja, jadi kalian buat sendirilah banyak di media sosial dan website.

Allahumma Sholli ala Muhammad

Terakhir, saya punya pantun:

Orang dahulu hidup di goa

Sementara Biawak hidup dalam rawa

Ikuti perintah orang tua

Setiap selesai sholat jangan lupa doakan mereka

Semoga apa yang kami tuliskan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Kalau ada yang salah tolong jangan dicerca silahkan komentari di bawah saja. Akhiron

والله الموفق الى اقوام الطريق ثم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Hari Santri Nasional

Para hadirin yang dimuliakan Allah..

Betapa Besar Bangsa ini dan betapa kaya alam Indonesia yang tercinta ini, dengan demikian pentingnya menjaga kedaulatan NKRI merupakan sebuah kewajiban bagi kita semua, seperti yang dicontohkan para Ulama kita terdahulu yakni K.H Hasyim As'ari pendiri Nahdlatul Ulama, dimana kala itu berkata “membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain atau wajib bagi setiap orang”. hingga ungkapan tersebut dijadikan sebuah resolusi Jihad NU tanggal 22 Oktober 1945.

Menjaga Tanah Air hukumnya wajib, kala itu penjajah kembali datang dan merebut kembali Indonesia, para santri yang dipimpini para Ulama menghalangi hal itu, hingga terjadi pertempuran selama tiga hari berturut-turut yakni tanggal 27 s/d 29 Oktober, yang menewaskan ribuan penjajah dari Inggris bahkan pimpinan Jenderal mereka pun mati dalam pertempuran tersebut. dalam peperangan melawan para penjajah santri menjadi garda depan membela tanah air Indonesia, pertempuran berlangsung di Surabaya, dan hingga pada tanggal 10 November dinamakan hari Pahlawan Nasional, Santri dan arek-arek suroboyo berani dan mengorbankan jiwa dan raganya untuk tanah air, dibantu berbagai elemen lapisan masyarakat yang datang dari berbagai penjuru tanah air, bukan main pengorbanan bangsa saat itu, dan semua kejadian itu tidak lepas dari perjuangan Ulama, dan para santri. Santri yang dengan kesadaran nasionalisme dan kecintaannya kepada tanah air membuktikan sebuah perlawanan kepada penjajah walaupun hanya dengan bersenjatakan tradisional dengan bambu runcing sedangkan para penjajah menggunakan peluru serta meriam. namun penjajah tidak mampu menembus lapisan santri, masyarakat yang melawan pada saat itu.

Para Hadirin yang saya hormati.

Pemerintah Indonesia rupanya mengakui jasa para santri, hingga dijadikanlah tanggal 22 Oktober sebagai hari santri Nasional dan saat ini tiap-tiap pondok pesantren ramai merayakan hari tersebut sebagai hari yang sangat bersejarah, meskipun pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober merupakan Hari santri nasional akan tetapi hari tersebut bukanlah hari libur atau tanggal merah.

Terlepas dari itu semua hal yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana menjaga kedaulatan NKRI dan melindungi segenap tumpah air kita, dari berbagai macam bentuk penjajahan apa pun, dan saat ini kita semua sadar mereka para penjajah mencoba menjajah kita dengan cara lain, dengan demikian marilah kita jaga bangsa kita dan tanah air kita. Khususnya kepada para santri mencoba untuk mengenang dan mempelajari arti sebuah perjuangan, yang diimplementasikan dengan pola masa yang seperti ini, dan tentunya dengan tuntunan para Ulama kita yang kita cintai.

Demikian Pidato Hari Santri Nasional || Sejarah 22 Oktober, bila ada salah kata dan bahasa mohon maaf yang sebesar-besarnya, Wallaahul Muafiq Ilaa Aqwamit Thoriq.

 

Wasalammu alaikum Wr. Wb.


Senin, 28 Juni 2021

KISAH CICIT PEREMPUAN RASULULLAH SAW YAITU SAYYIDAH NAFISAH RA DENGAN ANAK YAHUDI

KISAH CICIT PEREMPUAN RASULULLAH SAW YAITU SAYYIDAH NAFISAH RA DENGAN ANAK YAHUDI

Subhanallah...

Islam agama yang benar.

Itulah pengakuan dari keluarga Yahudi setelah anaknya sembuh dari kelumpuhan berkat air wudhu saja. Air wudhu yang tak sengaja dipungut dan dioleskan ke kaki si anak Yahudi, tiba-tiba saja kakinya bisa digunakan untuk berdiri, bahkan berlari.

Bekas air wudhu tersebut adalah bekas air wudhu Waliyullah Sayyidah Nafisah yang merupakan cicit dari Rasulullah SAW.

Beliau adalah seorang wanita teladan di antara muslimat-muslimat lainnya. Dengan ketakwaannya yang tinggi kepada Sang Pencipta, beliau dikenal sebagai salah satu waliyullah yang memiliki banyak karomah.

Baca Juga : .8 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Dalam Islam, Ini sabda Nabi!!!

Dan salah satu karomahnya adalah bisa menyembuhkan sakit lumpuh dengan air wudhunya.

Subhanallah...

Silsilah Sayyidah Nafisah adalah beliau putri dari Hasan Al Anwar bin Zaid Al Ablaj bin Imam Hasan Bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib suami sayyidah Fatimah binti Rasulullah saw beliau juga menyandang sebagai cicit dari Rasulullah SAW. Di balik derajat nasab yang agung itu, Sayyidah Nafisah rupanya memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi dan senantiasa berzikir kepada Allah SWT.

Pada suatu ketika Sayyidah Nafisah datang ke Mesir untuk menetap dan tinggal di sana. Di Mesir, beliau tinggal berdekatan dengan keluarga Yahudi yang memiliki seorang anak gadis yang sedang sakit lumpuh. Meski berbeda keyakinan, namun Sayyidah Nafisah sangat menghormati tetangganya itu.

.

(Memang Islam sangat menghormati tentangga dan pemeluk agama lain).

Di hari yang cerah, si ibu gadis Yahudi hendak pergi untuk suatu keperluan. Ia merasa kebingungan karena tidak tahu kepada siapa anaknya yang lumpuh tadi dititipkan. Setelah berfikir sejenak, akhirnya sang ibu memutuskan untuk menitipkan anak gdisnya kepada Sayyidah Nafisah.

Sayyidah Nafisah tak merasa keberatan sedikit pun dengan amanah sang ibu bahkan beliau menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Ketika datang waktu shalat, Sayyidah Nafisah langsung bergegas mengambil air wudhu. Namun, di tengah-tengah Sayyidah berwudhu, air basuhan yang terjatuh tanpa disadari mengalir ke tempat anak gadis Yahudi yang lumpuh itu.

Gadis Yahudi itu kemudian mengambil bekas air wudhu tersebut sedikit dengan tangannya. Kemudian ia membasuhkannya ke kedua kakinya yang lumpuh.

Subhanallah...

.

Atas izin Allah SWT, anak gadis tersebut tiba-tiba saja bisa langsung berdiri. Tak lama kemudian ia sudah sembuh total dari kelumpuhannya. Tentu saja hal ini membuat si anak gadis Yahudi sangat riang dan ia bermaksud hendak mengucapkan terima kasih kepada Ayyidah Nafisah. Tapi apa daya, niatnya tertunda karena Sayyidah Nafisah sedang asyik bertemu kepada Sang Pencipta lewat Shalatnya.

Selang tak berapa lama kemudian, ibu gadis tersebut ternyata sudah kembali.

Betapa kagetnya sang ibu karena ia disambut anak gadisnya dengan berlari-lari kecil. Seketika itulah sang ibu menyadari bahwa anak gadisnya sudah sembuh dari kelumpuhan.

Sang ibu dan anak saling berpelukan.

Sang ibu menanyakan apa penyebab kesembuhan lumpuhnya. Si anak gadis kemudian menceritakan semua yang telah dialaminya.

.

Begitu mendengar penuturan anaknya, sang ibu menangis sambil tersungkur ke tanah.

Sang ibu berkata,

”Tak diragukan lagi, agama Sayyidah Nafisah adalah agama yang mulia dan sungguh-sungguh agama yang benar.”

Setelah mengucapkan yang demikian itu, di saat yang bersamaan, Sayyidah Nafisah sudah selesai shalat.

Sang ibu gadis Yahudi langsung saja mendekati Sayyidah Nafisah, memeluk dan menciuminya. Sang ibu juga ingin memeluk agama yang dipeluk Sayyidah Nafisah. Akhirnya, sang Ibu langsung mengucapkan syahadat dengan penuh ikhlas karena Allah SWT.

Subhanallah...

Satu Keluarga Yahudi Masuk Islam

Beberapa saat kemudian, ayah gadis Yahudi tersebut datang.

Laki-laki itu merupakan salah satu tokoh Yahudi dan dia pun sangat gembira ketika melihat anak gadisnya sudah tidak lumpuh lagi.

.

Kemudian dia bertanya kepada istrinya tentang sebab kesembuhan anaknya.

Sang istri pun menjawab dan menceritakan semuanya dengan rasa gembara tiada tara.

Setelah mendengar cerita istrinya, sang ayah kemudian mengangkat tangan ke langit dan berkata,

”Maha Suci Engkau yang memberikan petunjuk terhadap orang yang Engkau kehendaki. Demi Allah, agama Sayyidah Nafisah adalah agama yang benar.”

Setelah mengucapkan demikian, sang ayah pun mengucap dua kalimat syahadat sebagai tanda akan keislamannya.

Akhirnya seluruh keluarga masuk islam berkat karomah cicit Nabi Muhammad SAW.

SubhanAllah...

Sebuah kebesaran Allah memberi karomah(sebuah keistimewahan yg tdk diberikan kpd stiap orang) kusus kpada para kekasihnya..

Allah humma shalli alla sayyidina Muhammad..